Membaca Cerita Untuk Emak

Apakah Sahabat senang mendongeng atau membacakan cerita?

Mungkin bagi sahabat yang sudah memiliki anak, kegiatan mendongeng sering dilakukan. Namun aku belum diberi kesempatan oleh Allah untuk mendongeng untuk anak-anakku. Semoga suatu saat nanti… Aamiin… πŸ˜€

Nah, sementara ini, aku sangat bersyukur karena berkesempatan untuk membacakan cerita bagi orang yang sangat kusayangi, yaitu emak. Emak sangat suka mendengarkan cerita. Waktu beliau muda, seorang paman beliau pernah menceritakan isi novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, hingga beliau menitikkan air mata. Aku juga pernah menceritakan kembali beberapa novel yang kubaca kepada beliau.

Semalam, aku juga membacakan cerita untuk beliau. Kali ini bukan menceritakan kembali sebuah novel, namun aku membaca cerpen yang kutulis. Senang rasanya beliau bisa menikmati tulisanku. Emak bukannya tidak bisa membaca, namun memang ada sebagian orang yang lebih menikmati suara (mendengar) dibanding membaca. Sensasinya seperti tempo dulu, saat mendengarkan sandiwara radio. πŸ˜€

Cerita yang kubaca untuk emak, salah satunya adalah cerita mini (cermin) yang berjudul “Warung Mak Hani”. Cermin itu memang terinspirasi dari kisah-kisah di warung beliau. Sesekali beliau menanggapiku dengan ber-ooo, mengangguk-angguk, tersenyum, bahkan tertawa, karena beliau tahu persis tokoh Mak Hani adalah beliau sendiri. Alhamdulillah cermin “Warung Mak Hani” masuk dalam 50 besar “Lomba Menulis Cermin 2012 “Indahnya Peduli, Nikmatnya Berbagi””Β dan terpilih sebagai Pemenang Harapan #4.

Cerita selanjutnya yang kubacakan untuk emak adalah cerpenku yang berjudul “Medali Emas Anakku” yang termuat dalam buku “Kisah Klasik Penyandang Disabilitas“. Lalu ada juga cerpen “Sepetak Rumah” yang akan dimuat dalam buku “Liontin Kehidupan” yang saat ini sedang dipersiapkan oleh Warung Antologi.

Aku menyadari bahwa cerpen yang kubacakan untuk emak adalah yang bertema umum atau sosial. Sedangkan cerpen-cerpenku yang lain, masih kusembunyikan dari emak. Ehm… karena temanya itu loh, seputar cinta-cintaan. Malu deh sama emak. Hahaha… πŸ˜†

Membaca kembali cerita yang kita tulis agar didengar oleh orang lain, menimbulkan sensasi yang berbeda sekaligus menyenangkan. Bagi Sahabat yang suka menulis cerita, mungkin sesekali Sahabat bisa membacakan cerita yang Sahabat tulis, terlebih bagi orang yang disayangi. Sama seperti saat mendongeng kan… πŸ™‚

33 thoughts on “Membaca Cerita Untuk Emak

  1. saat ini aku hanya membacakan dongeng untuk zidan yg kubaca dr buku2 cerita..setlh baca postingan ini jd terinspirasi untuk menulis cerita anak2.. trimakasih ya mb:)

  2. waaah.. ngebayangin emak dan kaka duduk berdampingan terus bacain cerita buat emak.. manis sekali kakak.. tiba2 jadi anget aja ati ini #halah

  3. Sungguh istimewa Ka πŸ™‚
    Tapi yang cinta-cintaan gpp juga dong Ka, Emak akan mengerti, hehe…

  4. Wah keren nih baca cerita utk emaknya. Btw dulu semasa kecil saya pernah baca novel β€œTenggelamnya Kapal Van Der Wijck” itu tapi krn memang masih belum cukup usia jadi ga ngerti.

  5. your post is nice.. πŸ™‚
    keep share yaa, ^^
    di tunggu postingan-postingan yang lainnya..

    jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
    terima kasih.. πŸ™‚

  6. Ya Allah, aku kok jadi ngebayangin suasananya ya…? Ehm.., pasti saat mendengarkan cerita itu Emak senyum2 dan bangga sekali.
    Emak beruntung punya buah hati yg mencintainya sedemikian rupa dan rela meluangkan waktu utk membahagiakannya dg membacakan cerita untuknya.

    Aku iriiiiiii… ternyata sudah banyak ya tulisannya yg dibukukan.
    Sst… gimana resepnya? πŸ˜‰

  7. Amazing… aku suka sekali membaca cerita di atas.
    Salut luar biasa…. akan cinta anak pada bundanya.
    Dan juga salut luar biasa atas prestasi dalam dunia tulis menulis.
    Aku jadi malu… karena aku belum menghasilkan prestasi yg membanggakan.. padahal umurku… #ngitungumurlagi

  8. Wahh saya salut sama Akin..pasti emak suka sekali mendengar suara Akin membaca cerita.

    Bukankah kita sendiri suka mendengar orang lain cerita?

  9. kehangatan bersama emak, bikin ngiri mba πŸ˜€ hiks jadi kangen emak 😦 selama ini belum pernah berbuat yang bisa menyenangkan beliau… keburu di panggilNya πŸ˜€

  10. Saya gak pernah membaca cerita untuk emak karena emak suka membaca novel bahasa Jawa atau Majalah Panyebar Semangat.
    Tapi membaca cerita untuk Sandy benar2 nmembuat mulut jontor wong dia gak bosan2nya minta dibacain cerita dari majalah Bobo.

    Salam hangat dari Surabaya

Leave a reply to -ka Cancel reply