Berburu Kuliner Bebek di Samarinda

Bebek, anyone?

Dulu aku tidak terlalu ngeh dengan kuliner bebek. Karena memang di dalam keluargaku tidak ada penggemar bebek. Terlebih lagi bebek yang pernah kumakan -waktu itu beli di warung tenda sari laut yang banyak buka kalo malam- dagingnya alot, bikin kapok.

Suatu ketika aku mengunjungi teman di Gresik bertahun yang telah lewat, aku diperkenalkan dengan daging bebek empuk plus sambal endeus di sebuah rumah makan. Sejak itu aku jatuh cinta dengan bebek. Jadinya saat di Samarinda, aku mencari-cari warung yang menjual bebek bertekstur empuk.

Kini, bebek menjadi salah satu pilihanku saat makan di luar. Aku akan merekomendasikan rumah makan di Kota Samarinda yang menjual bebek gak pakai tarik-tarikan (alot). Aku memilih 2 tempat yang terakhir aku kunjungi dalam beberapa pekan ini.

1. Bebek Goreng di Bebek H. Slamet

Ini dia my first love. Sama dengan yang di Gresik dulu, Bebek H. Slamet yang rupanya semacam franchise kuliner bebek.

Biasanya aku pesan bebek goreng empuk dengan sambal korek yang pedas (bagiku). Tapi untuk mengurangi rasa pedasnya di lidah, biasanya aku memesan air putih hangat.

Bebek H. Slamet ini termasuk yang agak lama di Samarinda. Awalnya berposisi di Jl. Gatot Subroto, kemudian beralih ke Jl. A. Wahab Sjahranie dan kemudian tutup untuk beberapa lama. Sekitar sebulan yang lalu Bebek H. Slamet hadir kembali di Jl. Juanda (Juanda Avenue).

Harga:  (lupa)

Yang teringat cuma harga nasi putih Rp 7k.

2. Bebek Kepruk di Warung Mbak Wanda

Kalau yang satu ini adalah cinta teranyarku. Meskipun hidangan utama warung Mbak Wanda adalah ayam kepruk, sesuai dengan nama warungnya “Ayam Kepruk Mbak Wanda”, ternyata menu bebeknya juga endeus. Saking empuknya sampai-sampai mungkin kamu akan berpikir bahwa tak ada daging bebek yang nyangkut di gigi, karena semua bisa dikunyah dengan baik.

Warung Mbak Wanda yang beralamatkan di Jl. KH.Wahid Hasyim 1 ini selalu menyertakan 3 jenis sambal, yaitu sambal korek, sambal hijau dan sambal spesial. Lagi-lagi rasanya pedas -aku tidak terlalu tahan pedas- yang membuatku memesan air putih hangat untuk meredakan rasa pedas.

Kremesan-nya! Bagi yang suka makan sambil kriuk-kriuk, bebek sudah disajikan dengan kremesan gurih yang melimpah. Ini sih gak perlu nambah kerupuk lagi.

Harga:

Bebek paha Rp 30k, dada Rp 32k, nasi putih Rp 5k.

Itulah salah 2 tempat makan bebek di Kota Samarinda. Sebenarnya ada beberapa tempat lagi, tapi tak sempat kutuliskan, seperti Bebek Pak Ndut di Jl. A. Wahab Sjahranie. Untuk wilayah Samarinda Seberang ada Bebek Caping dan Bebek Jogja.

So, mau makan di mana kita pas gajian nanti?

Penataan Taman Samarendah, Dukungan XL Axiata untuk Samarinda

Taman Samarendah adalah salah satu icon baru di Kota Samarinda. Manfaatnya sudah dirasakan oleh warga Samarinda sejak dibuka, karena taman ini dapat dijadikan sebagai tempat berolahraga, bermain anak, atau sekedar bersantai. Kini taman yang berada di pusat Kota Samarinda ini bersolek menjadi semakin cantik. Taman Samarendah ditata kembali agar semakin dapat dinikmati oleh warga Samarinda dan para wisatawan.

Beberapa waktu lalu sempat membuat penasaran warga yang melintasi Taman Samarendah, sebuah tower sedang dibangun menjulang di tengah-tengah taman. Kemudian kita mengetahui bahwa tower tersebut merupakan lampu hias dan di malam hari warga dapat menikmati animasi warna-warni lampu tersebut. Ternyata bukan hanya sampai di situ. Penataan Taman Samarendah ini juga ditambah dengan kehadiran patung-patung kuda dan air mancur. Continue reading

Dare to Change – Berani Berubah Bersama Sophie

Dare to change adalah tajuk dari event Regional Conference 2018 Sophie Paris yang diadakan di beberapa kota di Indonesia. Senang banget karena aku bisa menghadiri event untuk wilayah Samarinda yang diselenggarakan di Hotel Grand Sawit pada hari Sabtu, tanggal 10 November 2018. Tampil sebagai pembicara Gregory Fauvet selaku EVP Sales & Marketing dan Deasy Rahayu yang merupakan VP Sales & Training Sophie Paris.

Mendengar mereka berbicara, semangatku ikut meletup-letup. Bagaimana tidak, Continue reading

Cantik Alami dengan Maxi-Peel Micro-Exfoliant Fluid

Awalnya aku mengira punya kulit wajah yang tidak berjerawat itu artinya tidak ada masalah dengan kulit. Padahal kasar dan kusam itu sebenarnya juga masalah. Merasa sudah cukup dengan cuci muka setiap hari, makanya ya hasilnya wajah begitu-begitu saja. Bahkan wajah terlihat lebh tua setiap harinya.

“Coba deh raba kulit wajah Anda. Bila terasa kasar, berarti banyak tumpukan sel-sel kulit mati.”

Kalimat itu adalah salah satu penghantar dari Continue reading

Sedekah Iuran BPJS,  Mungkinkah? 

Sudah lebih dari 2 bulan berlalu sejak program pemerintah yang dijalankan kantorku berakhir. Jaminan Kesehatan Daerah,  yang menjadi program unggulan di kotaku memang (mau tidak mau) harus diakhiri, sesuai dengan peraturan tentang pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Perlahan-lahan masyarakat diedukasi untuk mendaftar sebagai peserta BPJS secara mandiri.

Masalah timbul tatkala tidak semua masyarakat bisa menyisihkan penghasilannya untuk membayar iuran BPJS. Selain dikarenakan penghasilan mereka yang pas-pasan, atau memang jumlah anggota keluarga yang cukup besar. Banyak masyarakat yang datang ke kantorku, berharap program Jaminan Kesehatan Daerah yang gratis tetap dilanjutkan. Tak sedikit di antaranya menitikkan air mata. Sebenarnya pemerintah telah menyediakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk warga tidak mampu sebagai Penerima Bantuan Iur (PBI), tetapi tentu jumlahnya terbatas. Masih banyak warga tidak mampu yang tidak memperoleh bantuan KIS.

Diilhami dari berbagai gerakan sedekah,  aku terpikir bagaimana bila ada “Gerakan Sedekah Iuran BPJS”. Mungkin bisa dipilih BPJS yang kelas III, atau terserah pada donatur. Iuran dibayarkan per bulan, sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang ingin dibantu. Namun sedekah BPJS ini memang butuh komitmen tinggi dari donatur, mengingat peraturan BPJS yang akan me-nonaktif-kan kepesertaan seseorang bila iurannya tidak dibayarkan dalam kurun waktu tertentu.

Sedekah BPJS memang bukan hal yang sederhana. Butuh banyak pertimbangan terkait peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh BPJS. Pertanyaan selanjutnya adalah sampai kapan suatu keluarga diberi sedekah iuran BPJS?  Apakah selamanya, atau hingga keluarga itu mampu dalam hal finansial? Akan banyak pertanyaan lain yang timbul.

Nah,  bagaimana menurut Sahabat sekalian? Sedekah iuran BPJS, mungkinkah?