Sudah lebih dari 2 bulan berlalu sejak program pemerintah yang dijalankan kantorku berakhir. Jaminan Kesehatan Daerah, yang menjadi program unggulan di kotaku memang (mau tidak mau) harus diakhiri, sesuai dengan peraturan tentang pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Perlahan-lahan masyarakat diedukasi untuk mendaftar sebagai peserta BPJS secara mandiri.
Masalah timbul tatkala tidak semua masyarakat bisa menyisihkan penghasilannya untuk membayar iuran BPJS. Selain dikarenakan penghasilan mereka yang pas-pasan, atau memang jumlah anggota keluarga yang cukup besar. Banyak masyarakat yang datang ke kantorku, berharap program Jaminan Kesehatan Daerah yang gratis tetap dilanjutkan. Tak sedikit di antaranya menitikkan air mata. Sebenarnya pemerintah telah menyediakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk warga tidak mampu sebagai Penerima Bantuan Iur (PBI), tetapi tentu jumlahnya terbatas. Masih banyak warga tidak mampu yang tidak memperoleh bantuan KIS.
Diilhami dari berbagai gerakan sedekah, aku terpikir bagaimana bila ada “Gerakan Sedekah Iuran BPJS”. Mungkin bisa dipilih BPJS yang kelas III, atau terserah pada donatur. Iuran dibayarkan per bulan, sesuai dengan jumlah anggota keluarga yang ingin dibantu. Namun sedekah BPJS ini memang butuh komitmen tinggi dari donatur, mengingat peraturan BPJS yang akan me-nonaktif-kan kepesertaan seseorang bila iurannya tidak dibayarkan dalam kurun waktu tertentu.
Sedekah BPJS memang bukan hal yang sederhana. Butuh banyak pertimbangan terkait peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh BPJS. Pertanyaan selanjutnya adalah sampai kapan suatu keluarga diberi sedekah iuran BPJS? Apakah selamanya, atau hingga keluarga itu mampu dalam hal finansial? Akan banyak pertanyaan lain yang timbul.
Nah, bagaimana menurut Sahabat sekalian? Sedekah iuran BPJS, mungkinkah?
Wah, bagus nih idenya.
Mungkin bisa dibantu dengan lembaga amil yang ada, supaya lebih terkoordinasi..
Keknya gitu bagus juga. Tapi khawatir kalo ada yang gak ikhlas gitu …
Setuju dengan komen diatas,
mungkin ini salah satu tujuan dr seruan untuk bersedekah dlm keyakinan kita.
Iya, Mbak. Andaikan kita bisa rutin sedekah…
Ide nya inspiratif sekali. Tp memang butuh komitmen yg tinggi. Karna jika d hentikan tiba2, harus d pertimbangkan siapa yg menanggung denda nya nanti. Sebenarnya, jika perangkat desa semuanya adil dan jujur, kepesertaan PBI akan tepat sasaran sih. Duit dari pemerintah mencukupi kok. Tp ya gitu kenyataan di lapangan, yg mampu, malah menerima kartu JKN PBI, yg tdk mampu malah terabaikan.
bicara soal BPJS kok ya maksa banget ya…
*haha
Idenya sangat bagus , semoga bisa kesampean .
bisa bermanfaat buat orang banyak
Hipnotis Jogja
idenya bagus sekali mba, jadi pas mau registrasi bpjs untuk pertama kali bisa ditanyain gitu yaa, mau sekalian sedekah iuran atau nggak
bagus juga sih, cuma payung hukumnya malah jadi repot tidak, atau kalau mungkin cara non BPJS yang lebih mudah penyelenggaraaannya. Ah
malah bingung lagi-lagi tentang payung hukumnya
Mungkin iuran sedekah BPJS untuk jangka pendek bisa, tapi untuk kedepannya itu yang akan menjadi kendala. Lebih baiknya, keluarga yang kurang mampu diajukan/diusulkan pada aparat setempat utk mendapatkan KIS.
kok seakan akan ada banyak yang orak setuju sama hukumnya:D
setujuuu kakk..
Hmmmm. Sedekah tapi ada dilema didalamnya.
kalau memang tidak mampu, bersama sama Tetangga orang yang kenal ajukan KIS.
Ditempat aku, orang orang yang bisa bayar BPJS dan anaknya sudah sukses malah dapat KIS.
Dilema ya … kejujuran masyarakat dan aparat diperlukan disini.