(Study) Tour to Bali

Sepertinya frase study tour cukup akrab di telinga masyarakat kita. Istilah lain yang maknanya kurang lebih sama adalah studi banding, sama-sama ada unsur studi dan jalan-jalan atau tur-nya, dan biasanya porsi jalan-jalannya sama-sama lebih besar. Ada studi banding yang menuai kontroversi seperti yang dilakukan oleh para anggota dewan yang terhormat, ada juga yang dilakukan dalam rangka menghabiskan anggaran kantor saat akhir tahun #eh. Kalau yang satu ini, biasanya populer di kalangan wahasiswa tingkat akhir, yaitu study tour kampus. Mungkin maksudnya adalah agar mahasiswa refreshing dulu sebelum mulai magang dan ngurusin skripsi. Continue reading

Inilah Jalanku

Saat lulus dari Akademi Keperawatan (D3), aku merasa gembira sekaligus penasaran akan dunia kerja yang akan kuhadapi. Surat lamaran pun kutulis untuk kukirimkan ke beberapa rumah sakit. Bahkan tawaran menjadi perawat di luar negeri juga sempat kulirik, namun tidak jadi kuikuti karena yakin takkan mendapat ijin orang tua. Tiba-tiba aku dihubungi kampusku dan aku ‘ditarik’ untuk bekerja di kampus. Kupikir dari pada lama menanti jawaban atas surat lamaranku, lebih baik kuterima saja tawaran itu. Bukankah itu berarti bahwa ada sesuatu yang ‘lebih’ dari diri kita, sehingga pihak kampus ‘meminang’ kita untuk bekerja di sana?  Memang saat itu aku sedang memiliki kelebihan, yaitu kelebihan berat badan. :mrgreen: Continue reading

Weekly Photo Challenge: Solitary

I took this picture in my niece’s college, last year. I loved the bridge and I tried to capture it including the view of a multifunctional building at the left side. But suddenly a college student walked on the bridge. I think this picture has become quite nice because of his appearance. I almost can feel the spirit of young student that wishing a bright future. 🙂

This is my “solitary“, what’s yours? :mrgreen:

Location: Mulawarman University, Samarinda.

Jaket Angkatan

Jika berbicara tentang barang kenangan, maka pikiran kita akan kembali ke masa lalu. Mengenang kembali kisah yang menyertai kemunculan barang tersebut yang kini telah menjadi sejarah. Tak terkecuali diriku, berbagai emosi memenuhi dada tatkala menapaki lembar demi lembar kisah barang kenangan tersebut. Continue reading

Wisuda

Beberapa hari yang lalu aku diundang untuk menghadiri acara wisuda di kampus Akademi Keperawatan Pepmprop. Kaltim, Samarinda, tempatku menimba ilmu keperawatan dulu, serta tempatku bekerja selama kurang lebih 4 tahun. Kupikir akan sangat menyenangkan bertemu kembali dengan rekan-rekan kerja dulu, sekalian halal bihalal. Setelah pindah tempat kerja, ini adalah kali keduaku menghadiri acara wisuda di kampus ini. Continue reading

Jalan Pramuka

Beberapa hari yang lalu aku nyari jajanan di Jl. Pramuka, yang di Samarinda dong, bukan di Jakarta 🙂 Bila di Jl. Pramuka Jakarta aku bisa menemukan pasar pramuka yang jadi tempat belanja alat-alat medis dan sebuah toko buku yang menjual buku-buku kedokteran dan keperawatan. Nah, di Jl. Pramuka yang di Samarinda ini banyak terdapat kos-kosan, warung makan murah meriah serta jajanan khas mahasiswa. Maklum saja, karena Jl. Pramuka ini berada di dekat kampus Universitas Mulawarman (UNMUL).

Salah satu jajanan yang kubeli adalah empek-empek palembang. Harganya Rp 5.000, harga yang cukup murah jika dibandingkan harga luaran (di luar Jl. Pramuka, maksudnya 🙂 ). Untuk pasaran Samarinda, aku pernah nemu harga empek-empek yang nggak seberapa besar seharga Rp 9.000. Bahkan kalo beli di mall bakalan lebih mahal lagi. Kuperhatikan ternyata bukan hanya mahasiswa yang makan empek-empek disini. Beberapa kali kulihat rombongan keluarga turun dari mobil, mampir untuk makan empek-empek di warung ini. Satu hal yang dikatakan penjualnya, bahwa empek-empeknya berbentuk hati. Mungkin ini salah satu langkah untuk merebut hati pelanggan yang kebanyakan mahasiswa. Walopun idenya nggak orisinil…hehehe :mrgreen: Continue reading