Allah Mahabaik. Continue reading
Kebakaran
Apa Kabar Para Korban Kebakaran?
Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama.
Sudah lebih dari empat bulan berlalu sejak malam terjadinya kebakaran di samping rumahku. Lokasi kebakaran yang berbatasan langsung antara Masjid Shirathal Mustaqiem dan rumahku itu kini sudah tak melulu kosong. Hingga kini, lahan bekas kebakaran itu sudah banyak yang dibangun kembali oleh pemiliknya. Jika memiliki dana, membangun kembali sebuah rumah memang tak memerlukan waktu yang lama. Terlebih lagi rumah-rumah di lingkungan tempat tinggalku adalah rumah kayu. Continue reading
Warung Mak Hani
Warung Mak Hani adalah judul tulisanku (Flash True Story) yang ada dalam buku Seorang Nenek di Bawah Pohon Kasturi. Tulisan itu berupa cerita tentang warung emak yang seru. Buku itu pernah kujadikan tali asih pada kuis lebaran yang kuselengarakan beberapa waktu yang lalu. Continue reading
Sepekan Setelah Kebakaran itu…
Hari ini tepat sepekan setelah kejadian kebakaran itu. Sore tadi aku duduk di depan warung emak sambil melihat-lihat sekitarku. Kampungku tetap ramai, bahkan rasanya lebih ramai dibanding hari-hari sebelum terjadinya kebakaran. Rupanya banyak korban kebakaran yang dikunjungi sanak familinya. Atau ada pula orang yang sengaja lewat hanya untuk melihat lokasi kebakaran. Para pedagang jadi kebagian rejeki juga, karena banyak orang. Continue reading
Kebakaran itu… (part 2)
Akhirnya aku mendapatkan waktu, energy dan mood untuk menuliskan cerita tentang kebakaran yang terjadi di kampungku, Samarinda Seberang, pada hari Selasa (4 Desember 2012) lalu.
Selasa malam lalu, bakda Magrib, aku sedang berbincang-bincang dengan temanku yang datang berkunjung ke rumahku. Aku menanyakan kabarnya dan ia menceritakan tentang kehamilannya yang sudah memasuki usia 7 bulan. Di rumahku listrik sedang padam, jadi kami menggunakan penerangan lampu emergency. Continue reading
The Morning After
Masih belum sempat nulis banyak setelah Kebakaran itu… 🙂
#Edisi Kebakaran
Kebakaran itu…
Allah mengingatkan: hey manusia, janganlah kamu sombong!
Sekejap… Harta bisa menjelma hanya serupa puing.
Adanya tangis…
Tanda tak berserah pada-Nya kah?
Tangis itu…
Berupa pengakuan
Allaahuakbar!
Tangis itu…
Mengiba!
Mohon diampunkan atas segala angkuh dan dosa…
Astagfirullahalaziim…
#edisi kebakaran