Kata Mereka Ini Malam Tahun Baru

Katanya sih malam ini adalah malam tahun baru. Di beberapa tepi ruas jalan di Kota Samarinda sudah dipadati penjual jagung dan terompet. Mereka mulai berjualan sejak beberapa hari yang lalu. Pemandangan ini sungguh tak aneh lagi bagiku, mungkin di kota lain juga ada hal seperti ini. Malam hari terakhir pada setiap tahunnya biasanya selalu dirayakan, antara lain dengan barbeque party, nyetel musik hingar bingar, begadang semalam suntuk yang nggak jelas ngapainnya. Padahal ‘kan begadang boleh saja, kalau ada perlunya… *pak haji mode: on* :mrgreen:

Konsep sebenarnya dari pergantian tahun malah menjadi terlupakan karena adanya euforia party-partyan. Tahun itu ‘kan merupakan satuan waktu. 1 tahun = 365 hari, 1 hari = 24 jam, 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik. Jadinya 1 tahun = …. detik (maaf lagi malas ngitung, maklum matematika waktu SMA cuma dapat 7 aja 😛 ). Bukannya sibuk ngoreksi prestasi yang diisi pada tiap detik di tahun yang bakal berlalu, eh…malahan sibuk sama si party, surty dll :mrgreen: Continue reading

Belajar Membuat Kimchi

Hehe… just another Korean food again… 🙂 Lumayan nih, dapat resep membuat kimchi yang sepertinya gampang. Tentu saja harus belanja dulu ke pasar, karena beberapa bahan adalah bahan segar. Resep membuat kimchi ini (lagi-lagi) kudapat dari blog Tazkiana Fauzy (gomawoyo ajeossi… :))

Apa sih sebenarnya kimchi itu? Bagi yang belum tahu, kimchi adalah salah satu makanan yang paling populer di Korea, terbuat dari sayuran yang diasinkan dan ditambah bumbu pedas, kemudian difermentasi. Ada beberapa jenis kimchi, namun yang paling sering hadir dalam hidangan Korea adalah baechu kimchi yang terbuat dari sawi putih. Secara lengkap pembahasan tentang kimchi, dapat dibaca disini.

Baechu Kimchi… (bikin ngiler nggak?? 🙂 ) Gambar dari sini.

Ini nih, resep cara membuat kimchi: Continue reading

FRAKTUR alias Patah Tulang

Tulang (bukan paman :mrgreen: ) merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai penyokong serta pelindung organ-organ tubuh. Dengan adanya tulang, manusia jadi dapat bergerak dan berfungsi di dunia ini 🙂 Meskipun tampaknya keras, sebenarnya tulang itu terus berproses. Tanpa kita sadari, tulang kita ini terus terganti dengan yang baru, melalui suatu proses tertentu yang dipengaruhi oleh hormon-hormon. Karena itu kalsium selalu dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan tulang.

Yah… namanya juga hidup… Pada kehidupan manusia, banyak hal yang dapat terjadi seiring dengan aktivitas yang dilakukan. Seperti halnya trauma atau benturan. Trauma dapat menyebabkan tulang mengalami fraktur. Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (reeves C.J,Roux G & Lockhart R,2001).

Sebenarnya fraktur ini dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:

  1. Trauma pada tulang
  2. Tekanan yang berulang (kompresi)
  3. Kelemahan tulang yang abnormal. Misalnya pada penderita osteoporosis dan tumor tulang.

Jenis fraktur ini ada bermacam-macam, tergantung dari sudut mana fraktur ini dipandang, misalnya dari monas 🙂

1. Berdasarkan terbuka atau tidaknya fraktur

  • Fraktur tertutup (Closed fraktur), Jika patahan tulang tidak menembus kulit.
  • Fraktur terbuka (Compound fraktur). Jika patahan tulang menembus kulit, kulit jadi rusak atau robek. Disini terjadi kontak antara tulang dengan dunia luar, sehingga resiko terjadinya infeksi lebih besar.

2. Berdasarkan garis patahan fraktur

– Fraktur Lengkap (Complete Fracture) : bagian tulang terpisah total

  • Melintang (transverse)
  • Miring (oblique)
  • Seperti melintir (spiral)
  • Patahan tulang menyerpih/terbagi beberapa kepingan patahan (comminuted)

– Fraktur tidak lengkap ( incomplete fracture) : Bila tulang tidak terpisah secara lengkap.

  • Greenstick fracture ( fraktur dahan hijau), biasanya terjadi pada tulang anak kecil yang masih lentur
  • Fraktur kompresi. Biasanya terjadi pada tulang belakang (vertebra)

Di bawah ini adalah contoh gambar dari jenis-jenis fraktur diatas…

Continue reading

Akhir Tahun… oh Akhir Tahun…

Hari ini lagi-lagi aku dapat giliran jaga pagi. Seperti biasa, kesibukan rutinitas telah menungguku. Pasien yang bertambah ramai saja, administrasi pasien, dll. Inilah susahnya, ketiadaan tenaga admin di bagianku menyebabkan perawat diberikan beban kerja tambahan untuk mengurus administrasi bla bla bla. Aku bersyukur karena bukan aku yang diberi amanat untuk menjadi bendahara, karena rasanya aku masih belum sanggup.

Pernah nggak sih, sahabat merasakan enggan bertemu dengan bos? Sebenarnya inilah yang cenderung aku rasakan, agak kurang bersemangat jika mendapat giliran jaga pagi. Why? Karena bakalan bertemu Si Bos! 🙂 Biasanya, saat si bos mendekati meja konter perawat, mulailah beliau dengan rentetan instruksi yang mengingatkanku pada peluru senapan (apa tuh?) yang dipakai si Rambo. Dan pagi ini, aku  tak dapat menghindari beliau. Bagaikan di awang-awang, aku mendengarkan instruksi dari beliau, bak pita kaset yang rusak, karena untuk setiap instruksi selalu beliau ulang-ulang. Semakin diulang semakin nggak mudheng lah diriku. Hanya sepatah dua patah kata yang nyangkut di kepalaku, karena terlalu banyak instruksi yang disampaikan…. hehehe… Piss ya, Bos… :mrgreen:

Insruksi 1 : Continue reading

Sebuah Kebodohan di Masa Lalu

Aku tersadar. Aku membuka mata dan yang tampak pertama adalah langit-langit UGD rumah sakit tempatku praktek lapangan. Hmmm, sepertinya aku sedang terbaring diatas brankar. Di ruangan ini sangat berisik, sepertinya sangat banyak orang disini. Kupandangi sekelilingku, tampak wajah-wajah yang kukenal. Mereka adalah ibuku dan teman-teman kuliahku.

“Kin…” Aminah, teman se-kosku menyapaku pertama kali. Aku membalasnya dengan senyuman. Kusadari bahwa aku baru saja mengalami KLL. Tapi bagaimana kejadiannya?? Ah, aku lupa. Rupanya aku mengalami amnesia retrograd. Aku tersadar dengan baik, berarti (alhamdulillah) kepalaku tidak apa-apa, mungkin pada bagian lain aku mengalami cedera. Pikiranku yang terburuk adalah fraktur.

“Min, fraktur apa aku?” tanyaku pada Minah.

Femur dan Cruris. Ini sudah dipasang spalk. Celanamu tadi digunting supaya gampang masang spalknya.” Jawab Minah, sambil berusaha tersenyum padaku. Benar saja dugaanku, aku mengalami fraktur.

“Oh…” sahutku sambil membalas senyumannya. Aku tidak bersedih dan aku menerima hal ini begitu saja. Kupandang wajah ibuku, dengan ucapan mohon maaf, namun dalam hati saja. Kutahu aku bersalah pada beliau, karena itu aku merasa wajar mengalami hal ini, inilah balasan yang diberikan oleh Allah padaku karena tidak mendengar nasehat ibuku.

Aku baru teringat aku tadi naik sepeda motor dengan temanku. “Adhi mana, Min?” tanyaku lagi pada Minah.

“Oh, Adhi ada di ruangan lain. Keluarganya banyak banget, jadi ditaroh di ruangan lain.”

Kasak-kusuk orang- orang yang berada di ruangan itu masih berlanjut, hingga kudengar salah seorang berbicara

“Eh… teman yang satunya meninggal ya??” Aku kaget… Ah, Adhi meninggal… Lalu dunia gelap.

Saat kumembuka mata lagi, orang yang sama tetap ada di sekelilingku. Kepalaku sakit rasanya. Minah yang rupanya jadi juru bicara, berusaha menenangkanku. Adhi, teman kuliah kami yang baik hati dan tidak sombong 🙂 Aku memang numpang dia naik motor, karena dia ingin pulang ke kotanya yang berjarak 43 Km dari sini dan aku ingin ketemu dengan temanku yang juga adalah sepupunya.

“Adhi nggak meninggal, Kin. Dia cuma koma, lukanya parah banget. Dia dibawa ke ICU.” suara Minah begitu tenang, sehingga aku bisa menerimanya dan kembali menjawab “Oh…”

*****

Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya aku dioperasi. Kupandangi kaki kiriku yang terbalut elastis perban, pahaku tampak membesar dan bengkak akibat perdarahan yang terjadi dan Hb-ku turun hingga 8 mg/dl karena perdarahan itu. Di kamar operasi yang dingin banget aku merasa aman karena beberapa temanku yang sedang praktek juga ada di ruangan itu. Salah seorang perawat OK memasang infus di tanganku. Aku terlelap saat sebuah masker dipasangkan ke wajahku.

Saat kutersadar, badanku menggigil. Rupanya aku sudah berada di recovery room, entah berapa lama aku dioperasi. Kanul oksigen terpasang di hidungku, rasanya sangat tidak nyaman saat aliran O2 itu memasuki hidungku. Teman-temanku sibuk memasang berlapis-lapis selimut padaku, namun tak mampu juga menghalau rasa dingin itu. Ah, ternyata begini rasanya pasca operasi.

*****

Kini aku sudah dioperasi, tulangku sudah disambung dengan bantuan plat dengan sekian biji skrup. Aku mengetahuinya dari dua lembar film hasil foto rontgen, karena kakiku patah di dua tempat. Di ruang perawatan bedah ini aku sangat merasa tidak nyaman. Bukan masalah kamarnya, namun kombinasi dari ketidak mampuanku dan rasa nyeri yang amat sangat pada kaki kiriku. Kusingkirkan rasa malu saat salah seorang adek tingkat membantuku saat buang air besar. Buang air kecil tidak masalah karena kateter terpasang. Orang tuaku serta anggota keluarga yang lain dengan setia menemaniku di rumah sakit, membantu memenuhi kebutuhanku.

Seorang polisi datang dan menanyakan kronologis kejadian kecelakaan itu padaku. Aku tak dapat menjawabnya dengan pasti, karena kejadian kecelakaan itu hanya berupa cuplikan-cuplikan memori yang seperti mimpi, lengkap dengan bingkai awan putih. Persis seperti sinetron. Untungnya ada saksi mata yang menjelaskan kejadian itu pada polisi dan kini kertas berisi reka peristiwa itu ada di tanganku. Dari gambar reka itu, kutahu aku telah terlempar sejauh 8 meter akibat benturan motor yang kunaiki dengan Sebuah mobil L300 warna coklat, dan Adhi sejauh 12 meter.

Adhi… teringatku tentang Adhi, bagaimana kabarnya di ICU sana? Setiap kutanya teman-teman yang datang membesukku, jawabannya sama “Oh, dia masih belum bangun sampai sekarang…” Continue reading

Sebuah Tanda Tangan dan Kado Tahun Baru Untuk Sahabat

Selamat Tahun Baru 1431 H bagi saudaraku muslimin dan muslimat… 🙂 Rasanya baru kemaren Ramadhan dan Syawal, eh… sekarang Dzulhijjah udah berlalu juga, menutup penghujung tahun 1430 H. Datang deh gerbang tahun 1431 H yaitu Muharram. Hmm… pergantian tahun, yang selalu diwarnai dengan muhasabah, merenungi diri… Apa saja yang telah kuperbuat tahun lalu ❓ Mudah-mudahan ada bagian yang dihitung sebagai amal ibadah oleh Allah SWT, dan untuk tahun 1431 H ini harus belajar menjadi lebih baik dari tahun kemarin… *berkata pada diri sendiri: Ayo, ibadahnya ditingkatkan, yang wajib jangan ditinggalkan, yang sunnah diamalkan, sedekah jangan lupa… sekalian Kin… hapalan-nya ditambah ya…* 🙂

Saat merenung, ingatanku juga kembali ke masa-masa dulu, termasuk saat aku kuliah. Continue reading

Kamu Doyan?? Aku Muntah!!

Aku tiba-tiba teringat, tahun lalu aku pernah menonton salah satu film Korea. Genre-nya komedi dan tentu saja rate-nya 15+. Judulnya adalah “Escaping From Charisma” dengan pemeran utama Yoon Eun Hye. Di salah satu scene film itu ada adegan memakan gurita/octopus. GURITA gitu loh! Masih mending kalo guritanya udah almarhum dan dimasak asam manis atau dipanggang, yang ini mah dimakan hidup-hidup!

Aku coba nyari cuplikan film itu, nggak nemu. Tapi nemunya video cuplikan film Korea yang lain yang lebih ganas lagi, dari film “Old Boy”. Akting aktor-nya keren banget, tapi aku ngelihatnya sambil tutup mulut, khawatir isi perutku keluar 🙂 Guritanya full body loh, tanpa dipotong-potong.

Video dari ERICtion 1988

Memang kebiasaan suatu negara kadang unik, walaupun menurut kacamata negara lain hal itu merupakan kebiasaan yang menggelikan alias jijay bajay. Terkadang ada juga orang yang meniru atau mengikuti kebiasaan negara lain. Misalnya saja dalam hal memakan si om gurita ini, cek video di bawah ini, tampak bule juga doyan makan gurita hidup. Continue reading

Kopdar Adalah : …. ???

Saat masuk ke dunia maya, ternyata banyak banget istilah-istilah yang tak kupahami. Maklumlah, diriku ‘kan gaptek 🙂 Awalnya aku bingung dengan bahasa-bahasa yang digunakan, sampai sekarang sih masih bingung juga… 🙂 Misalnya, dulu aku pernah membaca komen pada salah satu blog bertuliskan “lol”. Aku bertanya-tanya dalam hati apa sih artinya “lol” ini ❓ Eh, malah keponakanku yang masih SMP tau kepanjangannya, “lol” means “laugh out loud” alias ngakak… hehe… 🙂 Bahasa yang begini ini ada kamusnya nggak sih??

Trus, kopdar. Aku awalnya nggak ngerti juga dengan istilah ini. Lama kelamaan akhirnya aku paham, bahwa di dunia perblog-an, blogger A ketemuan dengan blogger B itu namanya kopdar alias kopi darat. Karena sebelumnya hanya bertemu di dunia maya, akhirnya bertemunya di alam nyata di atas daratan, disebutlah kopi darat. Nah lo… apa hubungannya sama kopi ya??? :mrgreen:  Istilah Kopi darat seingatku dulu sering digunakan kakakku dan teman-temannya saat bermain interkom atau HT.

Ceritanya nih, Continue reading

Suatu Sore di Samping Rumah

Hari ini adalah hari yang melelahkan bagiku, karena tadi aku jaga pagi. Di puskesmas tempat kerjaku yang berkapasitas 6 bed, shift pagi adalah shift tersibuk, karena kegiatan rutin merawat pasien ditambah dengan mengurus administrasi dan kegiatan kefarmasian bla bla bla, ditangani oleh perawat. Belum lagi UGD kami yang buka 24 jam, membuat para perawat jaga berdebar-debar bila ada mobil yang masuk ke halaman puskesmas (mikirin: pasien gawat apa bukan ya…) ❓

Namun hari ini sebenarnya pasienku tidaklah banyak. Tempat tidur hanya terisi separuh. Pasien UGD juga hanya satu demi satu berdatangan, ada yang berobat rawat jalan dan sedikit kasus-kasus kecelakaan kecil seperti tertusuk duri salak 2 hari yang lalu sehingga lukanya bernanah, atau luka terkena parang pada punggung kaki sehingga  tendonnya putus. Mungkin yang agak  sedikit repot adalah saat membersihkan luka lecet seorang anak kecil, karena teriakannya yang memekakkan telinga… 🙂 Continue reading

Aku dan Kami Diantara Wanita-wanita Licik

Aku dan Kami Diantara Wanita-wanita Licik

Aku adalah wanita
Hidup sederhana adalah takdirku
Bagai air mengalir mengiring alur sungai
Dedaunan yang pasrah gugur pada masanya
Jantung yang berdetak dengan indahnya
Wanita ini aku dan kamu
Berkawan menjadi kami yang sederhana
menganggap hidup ini… ah, apalah hidup
Lakukan yang terbaik sudahlah cukup
Ikuti alur sungai dan kau dan kami tak akan tersesat
Impian kita diujung sana telah menanti
Namun hei!!
Lihatlah! bukalah matamu!
Alur sungai yang elok itu dipagari olehnya
Dibendungnya kemudian dibelokkannya
Dia wanita yang berbedak dan bergincu
Mengapa ia ingin mengatur daun yang gugur
serta jantung yang berdetak
Aku dan kami yang sederhana ini seperti kutu
Kutu yang teramat kecil
bila dibanding dengan sang ratu serta dayang-dayangnya
Sehingga bila satu kakiku atau kakimu patah
Takkan pernah ada iba dimatanya
Ya… dia dan mereka
Menusuk punggungmu dengan belati
tanpa mengedipkan mata
Kau terluka dan kamipun merana
Enyah saja…
Enyah sajalah dari lingkaran dia dan mereka
Daun akan terus berguguran untuk tergantikan dengan pucuk yang baru
Jantung terus berdetak menyemangati kehidupan
Dan alur sungai kami tetap akan menuju muara

By : Kakaakin

Dedicated for My Lovely friend… Be Strong! Karena akan ada aku dan kami… 🙂