Sebuah papan peringatan terpasang di tepi jalan, sebelum memasuki Jembatan Mahakam. Peringatan ini berkaitan dengan kegiatan proyek pembangunan Jembatan Kembar (Jembatan Mahakam IV) di samping Jembatan Mahakam I. Hal yang unik menurutku adalah peringatan itu ditulis dalam 3 bahasa. Bila umumnya bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan Inggris, kali ini ditambah dengan bahasa daerah, yaitu Bahasa Banjar.
Tak dipungkiri, warga keturunan Banjar (Kalimantan Selatan) sangat banyak yang menghuni Kota Samarinda. Aku ingat saat sekolah dulu, teman-teman banyak yang menggunakan Bahasa Banjar untuk berkomunikasi, apapun suku mereka. Bahasa Banjar menjadi semacam bahasa pergaulan. Entahlah di sekolah-sekolah jaman sekarang. π
Emakku adalah orang Banjar dan bahasa sehari-hari yang kami gunakan di rumah adalah Bahasa Banjar. Ada alunan yang khas saat berbahasa banjar. Sahabat yang berasal dari Kalimantan Selatan tentu sangat mengerti hal ini. π
Jadi, adakah yang ingin belajar Bahasa Banjar? #eh
Ehm, sebenarnya sudah beberapa waktu lalu aku ingin menulis tentang papan peringatan ini. Namun saat aku akan menulis, hari itu di koran aku melihat sebuah fotoΒ dengan tema yang sama dengan fotoku di atas. Jadi malas nulisnya. π
aku juga sempat mau foto ini nih.. tapi lupa bawa kamera.. hahaha..
Pake hape ajalah… π
Wah kemarin aku gak minta Kak Akin ngomong Bahasa Banjar -,-
Insya Allah lain kali deh, Na π
Wah, ini kebijakan yang bagus sekali.
Seperti di Jogja,
nama-nama jalan ditulis dengan aksara jawa.
Nilai lokal yang tetap diperhatikan ya π
setuja π
bergamatlah,bahsa mana tuh kak?
Ini merupakan usaha pengelola untuk lebih memasyarakatkan peringatan tersebut …
Agar semua lebih berhati-hati
Salam saya
begamatlah itu bahasa mana, mbak? π π lucu kedengerannya. hehehe
tetangga saya banyak orang banjar, rata-rata mereka pedagang emas yang sukses
begamatlah = kurangi kecepatan?
Btw, Dengan segenap ketulusan mengucapkan Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin
Saya sudah bisa bahasa Banjar. Banjarnegara, kan?
Uniik. ..
Jadi males komen! Bhahaha
Kurangi kecepatan = begamatlah
Ada tambahan kata “lah”, seperti bahasa Indonesia aja ya, π
begamatlah = perlambatlah
ya???
wah aku sempet mau foto ini, liatnya pas di tikungan dari arah seberang. Tapi yang ini yang dari arah Samarinda klo? #eh
makasih atas infonya sangat menarik dan artikelnya keren banget
kunjungi juga web sederhana saya obat perangsang tradisional