Beban Berat

Beib akhirnya tinggal sejarah, karena aku memilih menyerah dan dengan berat hati berpisah dengannya yang telah menemaniku selama sepuluh tahun. Kini bebek jenis Supra itu bukan lagi milikku.

Sebagai alat trasportasi, alhamdulillah Beib sudah banyak membantu. Bukan hanya bagiku, namun juga bagi keluargaku, terutama emak. Biasanya saat emak memerlukan bantuanku dalam membeli beberapa barang untuk warung, aku membantu beliau sebisaku. Paling hanya berupa kotak-kotak yang diletakkan dan diikat di bagian belakang. Ada pula beberapa kantong belanja yang digantung di gantungan motor.

Kini, setelah aku berganti sepeda motor dengan yang matic, kurasakan lebih banyak barang yang bisa kubawa. Bahkan aku pernah membeli sekarung beras ketan dan barang-barang lainnya, saat berbelanja di pasar Inpres yang ada di kampungku.

Kupikir, karena barang-barang itu muat di motorku, mengapa tidak? Terlebih lagi aku tidak melebihi kapasitas maksimal muatan sepeda motorku. Namun ternyata banyak orang yang menyayangkan motorku yang masih anyar, sudah dipakai untuk membawa beban yang berat-berat. Bisa-bisa cepat rusak sepeda motorku. Bahkan emak lebih memilih memanggil ojek untuk membawakan barang belanjaan beliau, saat aku menemani beliau berbelanja.

Tetapi kemudian kupikir-pikir mungkin ada benarnya juga bahwa sebaiknya motorku tidak membawa beban yang terlalu berat. Karena aku sendiri saja sudah berat! :mrgreen:

Semoga si motor tidak menyanyikan lagu Glen Fredly, “… Berat bebanku…” 😀

33 thoughts on “Beban Berat

  1. Senasib dengan varioku… Sudah menyangga beban tubuhku yang berat… Tiap hari hrs membawa beban belanjaan kebutuhan kantin…
    Lagu Glen tiap hari dinyanyiin sama varioku…

  2. motor matic sebenarnya sangat serba guna…kalaupun daya muatnya melebihi kapasitasnya saya kira itu bisa di kurangi demi keawetan motor itu sendiri, tapi yang utama adalah demi keselamatan pengendaranya 🙂

  3. saya juga pakai matic, dulu waktu masih anyar untuk boncengan sama istri dan anak ketika mau berangkat kerja dan mengantar anak pergi sekolah, tapi sekarang matic ku lebih ringan cz istri dah pakai sepeda listrik sendiri jadi beban lebih ringan moga aja bisa awet

  4. Sama dong Mbak, motorku juga matic 🙂 aku sendiri juga pernah bawa beban berat melebihi muatan, kadang juga aku gunakan untuk nganterin 3 keponakanku ke sekolah. Lama-lama jadi kasihan juga sama tuh motor.

Leave a comment