Sahabat Dari Tempat Kerja

Permisi… (sudah tahu kan, yang mana kaka Akin? 😀 )

Pemilik blog ingin menampakkan diri (lagi), tapi kali ini sudah belajar memberi watermark pada foto 😀 Nyontek cara bikin watermark disini. Semoga fotoku kali ini nggak akan dicolong orang lagi 🙂

Kali ini aku ingin memperkenalkan seorang sahabat, orang yang lumayan dekat denganku. Bukan pacar, apalagi suami (maklum, masih termasuk dalam ikatan IJO LUMUT, haha…istilah yang lucu ).  Sahabat ini kukenal sejak jaman kuliah dulu. Sekitar 3 tahun aku mengenalnya di akademi keperawatan. Biasanya kami selalu pulang bersama karena kami sejurusan. Setelah lulus kuliah tahun 2000, kami terpisah karena penempatan ikatan dinas kami yang beda kota.

Dia menggelari dirinya ‘cempluk’, karena pipinya yang nyempluk itu loh 😀 Mengapa aku memilihnya untuk menjadi sahabatku? Jujur kukatakan aku tak memilihnya. Mungkin kami memang berjodoh. Setelah terpisah selama hampir 4 tahun, kemudian kami sama-sama lulus tes CPNS dan ditempatkan di puskesmas yang sama. Sejak awal tahun 2005 kami mulai bersama bekerja di bagian UGD dan rawat inap puskesmas.

Hampir sepanjang tahun jadwal jagaku selalu bareng dengan jadwal jaga Si Cempluk. Saat kami jaga berdua, tak jarang kami mengulang-ulang kembali kisah-kisah seru di masa perkuliahan kami. Di saat jaga malam bersama, bila kondisi puskesmas aman, kamipun sama-sama tidur, ZZZzzz… 😀 Aku juga menularinya hobi nonton drama Korea. Hobi ngemil kami saat jaga juga sama, makanya bodi kami jadi melar gak keruan. Dia ini nih sahabat yang kuceritakan pada postingan ini, saat kami sangat ingin menurunkan berat badan. Kompak banget 😀

Kebersamaan yang terjalin di tempat kerja, membuat sebuah ikatan pertemanan yang kokoh. Saling curhat tentang masalah pribadi atau berunding untuk mencari solusi, kerap kami lakukan. Kondisi tempat kerja juga mendukung keakraban ini. Biasanya perawat yang bertugas setiap giliran jaga adalah 2-3 orang. Minimnya petugas, memudahkan terbentuknya chemistry antara kami.

Si Cempluk sangat bisa diandalkan. Saat bekerja bersamanya, rasanya mantab banget deh. Pernah sekali waktu, saat kami jaga malam berdua, dia menghalau orang mabuk yang mencoba berbuat onar di puskesmas, sedangkan aku hanya bisa bersembunyi di balik punggungnya. Go Cempluk, GO! 😀

Tak terasa belasan tahun aku mengenal Si Cempluk. Alhamdulillah belum pernah sekalipun kami bertengkar. Saat dia akan menikah, aku turut kesana-kemari membantu mencari perlengkapan bersamanya. Jika nanti tiba giliranku, kuyakin diapun akan melakukan hal yang sama untukku 🙂

Ehm… Akhirnya, inilah alasan sebenarnya memajang foto narsis Tulisan ini kusertakan pada acara yang diadakan keluarga Zulfadhli, Tanda Cinta di Januari.