Ngeblog adalah Sarana Belajar Menulis

Setelah hampir 3 tahun bergelut di dunia perblogan, barulah aku memahami benar makna ngeblog bagiku. Kurasakan baru beberapa bulan belakangan ini aku menemukan ‘passion‘-ku. Selain curhat masalah keseharian, atau berbagi tentang berbagai informasi yang kuketahui, ternyata aku bisa belajar menulis.

Mengapa harus memakan waktu selama 3 tahun? Kemarin-kemarin kemana saja? 😀

Entah karena pikiran yang baru terbuka, atau memang selama ini belum menemukan sesuatu yang membuat hati tergerak. Mungkin ini hanya terjadi padaku, mungkin juga terjadi pada perempuan lain. Usiaku kini sudah jauh dari kata ABG, namun tak ada kata terlambat dalam hal belajar.

Fiksi. Akhirnya aku menemukan keberanian untuk bergelut dalam dunia kepenulisan fiksi. Meskipun masih dalam tahap awal, namun itu merupakan sebuah prestasi bagiku. Mengingat dulunya tak ada atau hanya satu dua karya utuh yang pernah kubuat.

Ngeblog membuatku menemukan blogger-blogger lain yang memiliki ‘passion‘ yang sama denganku. Bukan hanya satu dua, namun banyak. Aku belajar banyak dari mereka. Ada lagi, beberapa blog kerap mengadakan semacam lomba kepenulisan yang bisa kuikuti sebagai ajang pembelajaran.

Lagi-lagi aku terheran-heran pada diri sendiri, seolah-olah aku baru tahu tentang keberadaan situs atau blog yang menginformasikan adanya kesempatan untuk bersaing dalam hal menulis. Apakah karena selama ini aku terlalu terlena dengan drama Korea yang menyita perhatian dan waktuku? Aku sangat bersyukur, kini minatku telah bergeser dari drama Korea ke kegiatan tulis menulis.

Sahabat-sahabat penggemar dunia kepenulisan yang banyak dijumpai di dunia perblogan, menjadi sahabat yang menemani, membimbing atau mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kepenulisan. Rasanya menjadi seorang blogger adalah salah satu hal yang patut amat sangat kusyukuri dalam hidupku.

______________________

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes “Ngeblog di Mata Perempuan” yang diselenggarakan oleh EmakBlogger.