Impian Ibu

Bila dulu waktu aku kecil ibuku menceritakan dongeng kancil kepadaku, kini berganti aku yang bercerita kepada beliau. Tentu saja aku tidak menceritakan tentang dongeng, namun aku bercerita tentang isi novel yang kubaca, meskipun secara garis besar saja. Ibuku sangat senang mendengar cerita, seperti masa kecil beliau dulu, beliau pernah mendengar cerita “Tenggelamnya Kapal Vanderwich” dari paman beliau. Beberapa novel yang pernah ‘kuceritakan’ pada beliau adalah Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam Mihrab Cinta.

Biasanya di akhir ceritaku ibuku selalu menyampaikan betapa beliau sangat menginginkan kehidupan Islami seperti kisah dalam novel itu. Anak-anak dididik dengan baik, misalnya dalam lingkungan podok pesantren atau bahkan sampai sekolah di negara-negara Timur Tengah. Impian ibuku dulu adalah menjadi seorang ustadzah atau minimal belajar di sekolah agama. Dengan menggowes sepeda, beliau meletakkan tas yang berisi buku-buku beliau di keranjang sepeda, menuju tempat menuntut ilmu. Namun apa daya, kondisi keuangan keluarga almarhum kakekku tidaklah mendukung.

Ibuku sangat mengharapkan ada generasi di bawah beliau yang bisa mewujudkan impian itu. Tetapi 4 orang anak beliau tidak memilih jalan tersebut (berarti termasuk aku 😦 ). Entah nanti, apakah ada diantara keponakan-keponakanku (atau mungkin anak-anakku 😛 ) yang bisa mewujudkan impian beliau.

Kemudian saat aku membaca novel Negeri 5 Menara yang ditulis oleh A. Fuadi, rasanya belum pernah aku begitu cengengnya saat membaca sebuah buku. Dari halaman pertama hingga seterusnya, tawa dan air mata bergantian saja menghias wajahku. Aku teringat dengan impian ibuku.

Negeri 5 Menara menceritakan tentang perjalanan anak-anak yang berjuang dalam meraih cita-cita di sebuah pondok pesantren yang bernama Pondok Madani. Pada buku ini tersirat gairah dalam mereguk ilmu sebanyak-banyaknya, ditambah lagi quote yang begitu mendarah daging “Man jadda wa jadda”, yang artinya “siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”. Dan yang paling penting adalah kisah awal yang mendasari novel Negri 5 Menara ini, yaitu mengenai orang tua yang menginginkan pendidikan terbaik bagi anaknya 🙂

Saat kuceritakan sekilas tentang novel ini ke ibuku, beliau tampak merenung. Betapa semangat seperti yang tersirat di dalam buku itulah yang begitu diidam-idamkan ibuku pada keturunan beliau. Ya Allah… semoga impian ibu hamba ini Kau kabulkan, Aamiin…

*******

Aku sedang ingin membaca buku Ayahku (bukan) Pembohong yang ditulis oleh Tere Liye. Gara-garanya kemarin saat chat dengan Mbak Lely, ia menjelaskan sedikit isi novel itu dan membuatku penasaran saja 😀  Hmm… semoga aku bisa menceritakan isi novel ini kepada ibuku, setelah membacanya nanti. Rasanya menyenangkan sekali bila bisa menceritakan apa yang kubaca kepada beliau 😀

Ingeeee… semoga postingan ini belum terlambat ya… 😀

Tulisan ini diikutkan dalam Kita Berbagi yang diselenggarakan Cyber Dreamer. (http://cyberdreambox.blogspot.com/2011/04/kita-berbagi.html)

________

@Ari: Udah posting, yeee… 😛

73 thoughts on “Impian Ibu

  1. Sendu… Hiks..hiks…

    Kalo yg ini menang juga…hmmm…wajib bagi2. Hehe…coklat hrus sgera dikirim. Klo perlu temen2nya coklat juga. Wkwkwk…
    Salam tuk ibu mbak…

  2. wahhh sepertiny novel satu ini highly recommended ya mba
    sempat mau beli tp batal abis liat harganya
    eh 60rb dihindari kok tibak’e beli dunia sophie yang 100rb :(( abis kirain g bagus sih isinya 😀

    tq ya mba infonya

  3. Negeri 5 Menara, meskipun belum baca secara langsung saya sudah sering baca/dengar ulasannya. Kabarnya mau difilmkan… Kami juga tidak satupun yang punya background pendidikan agama, tapi meskipun demikian menuntut ilmu agama tetap ada prioritasnya bukan… ❓

  4. Amiiin… atas doanya.
    saia belum pernah cerita soal buku buat ibu 😦
    soal yg lain sering & seringnya cuma bikin ibu cekakak cekikik ketawa.
    dan, orang² besar selalu saja adalah mereka yang tunduk pada ibunya… beruntunglah para perempuan, karena hanya mereka yg bisa jadi ibu.

    • Hehe…. yang penting kerinduan ibu kepada anaknya sudah terobati…
      Entah itu hanya dengan sebuah cerita biasa dan tak penting, berbincang2 dengan ank itu sudah lumayan membahagiakan… sepertinya sih begitu 😀

  5. klo begini jd ingat ibu di kampung.semoga ibu selalu sehat dan bahagia.kasih anak sepanjang jalan kasih ibu sepanjang masa.wajar kalau surga berada di telapak kaki ibu.berbahagialah yg sekarang menyandang predikat ibu.mengenai buku mihrab cinta benar benar luar biasa,gak cukup dibaca sekali dua kali,setiap dibaca ulang semakin banyak hikmah yg didapat.

  6. assalamu’alaikum?
    suatu kepuasan tersendiri dapat berbagi ilmu dengan orang-orang terdekat sepeerti ibu…
    dan satu yang tak kalah penting dengan bercerita transformasi nilai terjadi Mba…

  7. semoga menang ya… ini novel menara 5 pasti bagus…tahunya dari cerita postingan ini ampe membawa perasaan kaka akin masuk dalam alur cerita…

  8. Mbaaaak…maaf baru datang lagi!

    Buku-buku yang mbak tulis di posting ini semuanya pernah saya lihat di Gramedia, tapi saya belum pernah baca 😦

    Iya mbak, kadang keinginan orang tua itu belum bisa diwujukan oleh anak-anaknya, tapi Insya Allah oleh cucu-cucunya…mimpi itu akan terwujud di saat yang tepat…

    Selamat mengikuti lomba 🙂

  9. wah saya baca tentang Ibu sedikit teringat dimana Ibu saya tidak menyaksikan salah satu anaknya memenuhi impiannya. Keburu meninggal dunia 😦

    Semoga menjadi pemenangnya ya Mbak … btw baru tahu ini inge ngadain Kontes xixixi
    Tks
    Salam

  10. Mulia banget cita2nya. Mudahan ada generasi selanjutnya yang meneruskan. Memang nggak mudah. Apalagi dijaman sekarang ini kebanyakan orangtua menginginkan anaknya menjadi selebritis 🙂

  11. man shabara zhafira! hehehe.. semoga sukses yak sama kontesnya inge. kemarin sih batas waktunya..
    jadi kangen sama bunda juga nih.. besok mudik aah >.<

  12. Akin anak yang manis banget deh…
    dari buku itu ada yang aku suka , kalimat ini Kin, dan sudah pernah diposting :

    Pilihlah suasana hati kalian, dalam situasi paling kacau sekalipun. Karena kalianlah master dan penguasa hati kalian. Dan hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya, adalah hati orang sukses” (Negeri Lima Menara karya A.Fuadi halaman 108)

  13. Buat keluarga kami Ustadzah adalah guru,, jika kakaakin bisa mengajarkan sesuatu kebaikan kepada orang lain, maka kakaakin juga bisa menjadi ustdzah koq… Sedangkan, perawat adalah sebuah profesi…

    Semoga kebaikan tetap menyelimuti kita semua…

    Impian Ibuku hanya ingin anak-anaknya bisa menjadi orang berjuang dijalanNya dengan cara-dan metode yang benar dan bermanfaat bagi ummat…

    Alhamdulillah,, saya bekerja sebagai staff keuangan,, dengan sedikit ilmu yang saya dapatkan juga bisa mengajar atau memberi mentoring tentang ilmu agama…. Bisa nyambi koq kak… “Sampaikan walau satu ayat”…

  14. wah… aku penggemar tere liye.. tapi kenapa aku belum lihat judul itu beredar yah… anda baru yang pertama kali memberitahuku… aku harus menemukannya T__T harussss….

    salam perkenal… semoga kita ktemu lagi yah ^_^

  15. Kakaakin … maaf saya telat datang ya .. tapi waktu kita chat malam minggu kemaren, kok gak bilang2 sih 😉
    Hmm … berbahagialah ibumu yg punya putri seperti dirimu yg penuh perhatian pada ibunya … 😛

  16. wah negeri 5 menara
    di rumah sudah ada bukunya
    tapi kenapa aku begitu males membaca novel ini ya??
    padahal semua ulasan memberi tanda jempol.
    hhm… coba deh besok aku muali baca

  17. semoga bisa menang lombanya ya mbak 😀
    dari dulu aku udah kepengen banget beli novel, tapi apa daya, uangku selalu aja habis buat beli barang2 yg enggak begitu berguna..sayang banget -__-

  18. aku belum baca buku ini kak 😦
    semoga menang ya kak,
    soalnya sekarang aku lagi baca buku kiriman dari kakaakin, Aisyah the greates woman in Islam 🙂

  19. Semua ibu akan berkeingina yang sama, membuatanak-anaknya menjadi anak yang pintar dan beguna bagi orang lain. Demikian impian ku (seorang ayah) pingin menjdikan anak2 ku menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbakti pada orang tua, berguna bagi nusa bangsa dan negara lingkungan dan kelarganya. 😆

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

  20. wah mbak, ane juga teringat dongen kancil nyolong timun. Nah emak ane malah minta diceritan novelnya David Morrel yg judulnya first blood alias RAMBO atau karyanya Ian Flemming yg judulnya James Bond. wah terpaksa ane download. sebab yg dijual kagak ada.

  21. I’m not sure why but this web site is loading incredibly
    slow for me. Is anyone else having this issue or is it a problem on my end?

    I’ll check back later and see if the problem still exists.

Leave a comment