Solalilali Olaolala ….

Biasanya tak pakai minyak wangi ….

Bukaan, bukannya diriku menjadi PD alias penggemar dangdut, tetapi judul yang kupakai kali ini serta sebaris kalimat di atas merupakan bagian dari syair lagu yang kerap terdengar di kantorku. Seingatku, aku baru sekali dua kali mendengar lagu aslinya. Selebihnya hanya dari suara rekan-rekanku yang suka menyenandungkan lagu dangdut yang sedang nge-hit ini.

Aku teringat menuliskan sebaris lagu tersebut pada tulisan ini karena beberapa waktu yang lalu aku dan salah seorang temanku berbincang-bincang tentang perubahan pada teman kami.

sumber

“Mbak, dia itu biasanya tak pakai minyak wangi. Kenapa dia berubah ya?” ucapnya.

Aku terkekeh mendengarnya, terlebih lagi pemilihan kalimat yang menggunakan syair lagu dangdut itu.

“Beneran, Mbak. Mungkinkah dia …?” lanjutnya.

Aku tak berpendapat, karena memang aku tidak merasakan perubahan si dia yang biasanya tak pakai minyak wangi itu. Mungkin aku kurang sensitif terhadap sekitar. Hmm … sepertinya aku harus lebih peka lagi 😀

Tetapi ternyata saat perubahan terjadi pada seorang sahabat yang berada nun di sana, aku sangat bisa merasakannya. Pesan singkat yang tak dibalas, BBM yang tak direspon, sudah tentu menandakan telah terjadi sesuatu. Kalau seperti ini, sulit untuk menghindari prasangka, “Mungkinkah aku sudah melakukan sesuatu yang salah, sehingga membuatnya marah?“

Anyway, kembali ke syair lagu di atas, berprasangka buruk memang tak baik. Bisa saja si dia yang biasanya tak pakai minyak wangi itu baru menyadari bahwa dia punya BB alias bau badan, sehingga menyemprotkan minyak wangi ke tubuhnya. Atau mungkin juga si dia baru dapat hadiah parfum dari seseorang yang menjadi agen parfum impor yang melayani penjualan grosir dan eceran. *mulai lebay 😀

Sebenarnya yang ingin kusampaikan adalah … baru beberapa hari yang lalu aku tahu bahwa judul lagu di atas adalah “Minyak Wangi” dan ternyata penyanyinya adalah Ayu Ting Ting! Hadeeh …. *nepok jidat

*Sodorin mikropon satu-satu 😀