Tahukah kau, kawan…
Bahwa sebuah kebohongan akan diiringi oleh kebohongan lainnya
Agar kebohongan itu tampak rasional___
Saat kau berhasil membuat rangkaian kebohongan itu
Maka kau benar-benar telah menjadi orang gila
Orang tidak waras yang hidup dalam pusaran khayalan
Meskipun kau berusaha membuatnya nyata namun tetaplah SEMU__
Kini yang kau butuhkan hanyalah seutas tali
Tali untuk menghentikan segala kegilaan itu
Uluran tali tuk mengeluarkanmu dari dunia khayal
Yaitu tali dari hati nurani…
_______________________________________
#&*(*&^%$#geje@#$@!!!?>*&^%<$#@bgt!!!!
(Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
Dibutuhkan kebohongan baru untuk menutupi kebohongan lama. Jadinya makin banyak bohongnya.
iya bner,, jadi kita tidak perlu berbohong dalam hal sekecil apa pun …
salam 🙂
Berbohong mungkin menguntungkan di awal
Tapi tidak sebenarnya 🙂
Postingan singkat yang melenakan Mbak… harus cepat meraba diri nih…
HHHmmm …
Kebohongan itu memang selalu Semu …
walaupun kadangkala terlihat nyata … (bahkan terlihat lebih nyata dari kenyataan itu sendiri …)
Salam saya
terus aja berbohong, supaya hidup kamu nggak tenang..hehehe
Oh, kirain Tali Asih pakdhe.. 😛
betul banget kak, kalo kita udah bohong sekali, pasti akan kebohongan lain buat nutupin yang satu itu.. 😦
jangan sampe deh,,, jujur itu lebih nyaman,, 🙂
Memang sulit sekali menghentikan kebohongan apabila telah menjadi kebiasaan. Harus punya tekad yang kuat untuk menghentikan semua itu sebelum terlambat dan menyesal
Bohong… Harus pada tempatnya 😀
Salam sayang dari BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…
selamat pagi.
tapi berbohong dan berusaha menutupinya dengan kebohongan itu bisa memacu adrenalin lho 😛
terima kasih dan mohon maaf 😮
mudah-mudahan tidak bohong…….
waaahh..ini curahan hati yg paling dalam??
ada apa Mbak..
tapi setuju banget..satu kebohongan pasti akan diikuti oleh banyak kebohongan didepannya..
sepakat mb. berbohong dmi kebaikan pun tetap akan dinilai negatif
salam knal dr sy mb,
mohon do’a jg atas kabar duka di http://kakmila.wordpress.com/2011/01/04/semangat-sembuh-untuk-sausan/
singat, tapi dalam…
ya, terima kasih telah berbagi pencerahan ttg kebohongan. keep on writing 🙂
ingat saat ngajar kemarin, hari sabtu saat jam kosong sy ambil segebok buku di perpus, kemudian sy berikan ke seluruh siswa satu persatu. sy punya anak didik yang cerdas tapi sikapnya agak suka boong, berselang beberapa menit dia bilang sy da selesai baca semua, padahal sy perhatikan dia tidak membaca. kemudian saya tanya bener sudah selesai? dia jawab sudah pak. sy ingatkan sambil mengacungkan jari, jangan bohong kalau bohong dosa lo, eh dia njawab sudah pak, sy tambah satu jari yang diangat. sudah selesai? dia bilang sudah pak. sy tambah lagi jari yang saya angkat. jari saya semakin banyak sy angkat artinya jika engkau menjawab jujur maka kau dapat pahala, tapi jika tidak maka jumlah jari saya ini menunjukkan banyaknya kebohonganmu … dia terdiam sambil memandang empat jari sy????
eh ada salah ketik tuh tolong betulin, menjunjukkan harusnya menunjukkan, banyakkan harusnya banyaknya, trims mbak … maaf keburu njemput si kecil yang sedang mengaji ma umi’nya heeeeee
ditampilkan juga nih …. wah jadi luma eh malu ….. hapus aja deh …. trims
[…] postingan ini, aku berusaha kembali membalas komentar dengan cara mengedit. Terus terang aku lebih suka membalas […]
Assalaamu’alaikum mbak Akin…
Yang paling keji dan paling nista antara segala kebohongan adalah kebohongan pada diri sendiri. Sekali berbohong akan memerlukan 20 alasan untuk menunjangkannya. Maka kebohongan akan menjadi panjang kerana kita mahu menutup kebenaran dalam pembohongan itu.
Terima kasih mbak kerana telah mengingatkan. Semoga dirahmati Allah selalu. Salam mesra. 😀
bener banget 🙂
Jika seratus orang meneriakan kebohongan bersama-sama dan berkali-kali, maka kebohongan itu menjadi kebenaran. Sama seperti seratus orang mengatakan si A gila, padahal ia waras, maka akhirnya si A menjadi gila….karena terus menerus diteriakkan sebagai orang gila….