“Entah bagaimana tanggung jawab para pemimpin kita di hadirat Allah kelak,” ucap emak pada suatu ketika.
“Memangnya ada apa, Mak?” tanyaku.
“Lihat saja, jalan-jalan banyak yang rusak. Berlubang di sana-sini. Orang yang mau lewat jadi susah.”
Aku termenung. Memang benar juga, jalan raya yang baik merupakan salah satu hak warga. Ternyata tidak semua pemimipin daerah bisa memberikannya. Banyak kerusakan terjadi di mana-mana, bahkan tak sedikit kecelakaan yang terjadi akibat lubang di jalanan.
Karakter jalan beraspal yang sering digenangi air memang jadi lebih mudah rusak. Terlebih bila saluran drainase-nya buruk. Inilah yang banyak terjadi di Kota Samarinda. Syukurlah, meskipun banyak yang mengeluhkan lambatnya penanganan oleh pemerintah, di beberapa ruas jalan sudah terlihat diperbaiki. Jalan yang rusak biasa dilapisi dengan aspal hotmix. Jalan yang rusak parah dilakukan pengecoran.
Beberapa ruas jalan di kampungku, Samarinda Seberang, juga sedang dilakukan pengecoran. Maklum saja, jalan-jalan di Samarinda Seberang ini acap kali dilalui oleh kendaraan besar semacam truk trailer dan kontainer dari pelabuhan barang menuju areal pergudangan di kota. Jadinya warga harus bersabar melalui jalan yang bergelombang sementara pengecoran dilakukan tahap demi tahap. Jangan ditanya lagi bagaimana lumpurnya yang selalu memercik ke sepeda motorku dan kendaraan lainnya.
Ada satu tanda tanya besar yang terlintas di benakku. Jalan raya di kampungku ini dicor, dengan sekalian melakukan pelebaran jalan ke samping. Lalu, mana paritnya? Mana gotnya? Mana saluran airnya? Tidak ada dibuat, Saudara-saudara! Pelebaran ini sudah sangat mepet hingga ke depan rumah warga. Semoga saja parit di pinggir jalan bukan sengaja tidak dibuat, namun hanya “belum” dibuat. Semoga…
Bagaimana dengan kota tempat tinggal Sahabat? Apakah juga banyak terdapat jalan rusak? Semoga segera diperbaiki ya… 🙂
Sama saja. Untung ini janji bupati baru ditaati. Jadi jalan deman rumah udah konclong. Awas aja kalau cuma janji, bisaaaa digorok warga se Blitar.
hahaha… syukurlh janjinya ditepati. Trus nanti pas minta dipilih lagi, biasanya ada perbaikan lagi 🙂
Ini fotonya bukan di Seberang nih..
M. Yamin, bukan…???!?
Iya nih, soale foto pengecoran jalan di seberang belum kupindah ke lappy.
Wah, ternyata kamu mengenal kotamu ya… 😉
truk trailer dan kontainer …
Ya kak … saya lihat sendiri … guede-guede …
mangkanya jalannya jadi sering rusak
Yang jelas di sekitar rumah kami … alhamdulillah … relatif baik … walau tidak mulus-mulus amat … tapi masih oke lah
yang ada bukan lubang kak …
tapi malah dibuat polisi tidur … 🙂
salam saya
Polisi tidur itu menyebalkan ya, Om. Bagian bawah motor saya sampai sering kena tuh 😦
Kl dlu wktu di jawa byk bgttt jln lubang dibiarin aja,baru kl ada yang kecelakaan baru dibenerin…tapi kl di Batam,1 jalan diperbaiki semua diperbaiki mbk..aku aja sampe “heh,keren ya pemerintahannya”…kelihatan banget soalnya,dari ujung ke ujung perbaikan jalan…**maklum rumah diujung tmpat kerja diujung hehehe
—haiyyah,kok panjang gini ya kak hehehe
Kasihan banget ya kalo sampe sering terjadi kecelakaan. Itu juga mungkin karena banyak warga yang mengeluh baru diperbaiki ya…
Keren dong di Batam, pasti enak berkendara karena jalannya muluss 🙂
emang ngeri banget Kin…
Bagian saluran air nya itu lho…
takut banjir aku…
di komplek rumah ku sih gak bankir yah…
Tapi jalan menuju komplek ku udah mulai banjir kalo musim ujan ginih…
Banjir oh banjir…
Selalu mengeintai di kota manapun ya, Mbak…
ditempat saya lumayan banyak mbak, tetapi akhir akhir ini dah pada diperbaiki cz mau ada pilkada
Ketahuan deh… Itu minta dipilih lagi kaann 😀
Gotnya dibikin nanti aja, kan proyek dan tendernnya lain lagi.
Kalo di blitar sekarang justru sedang perbaikan saluran got sepanjang jalan utama, sekaligus perbaikan trotoar
Mungkin gitu juga maksud mereka ya, Pak. DIkerjain secara bertahap 🙂
Di surabaya.. syukurlah banyak yang mulus meski masih ada beberapa kawasan yang jalannya tidak terlalu bagus.. -_-
Surabaya aku sukaa banget. Jalannya lebih bersih dibanding Samarinda…
apa kabar mbaaa???…
waktu masih jadi auditor, saya juga sering miris kalo meriksa jalan di Kaltim…
itu di M Yamin sekarang lagi diperbaiki lagi yah mba?
Alhamdulillah apik ae 🙂
Dirimu tau banget kondisi orang2 di sini gimana… 😦
Itu foto beberapa waktu yang lalu, Muam. Sekarang alat itu (klo gk salah) bergerak di Jl. M. Noor. Tapi kok di Jl. Juanda dibiarkan belom kelar ya…?
Oh iya, jalan di dekat puskesmasku juga lagi dibaikin. Syukurlah 🙂
gak di jalan besar, gak di perumahan skrg kalo ngebangun org2 suka menutup jalan2 air.. Pdl nanti manusia juga yg rugi
heran deh kalau menjelang akhr tahun dimana-mana banyak perbaikan jalan
Belum lagi pembuatan jalan sering tidak koordinasi dengan instansi lain. Nanti jln sudah rapi, dibongkar lagi utk galian kabel atau lainnya. Malah jadi semrawut.
Saluran air ditutup aspal jadi tidak bisa membersihkan dr sampah, jadi pada mampet deh 😦
Hihi jadi ingat kata Sujiwo Tejo, jalanan yang nggak dibenerin oleh pemerintah sama sadisnya kayak tawuran yang bisa bikin orang mati…
Sama-sama mencelakakan, kalo jalan malah lebih banyak orang yang dicelakakan 😀
nasib pantura sepanjang pulau jawa tak pernah berhenti tambal sulam, tapi tetap saja ada yang bolong, dan telah kuabadikan dalam sebuah puisi dengan judul pantura
Semoga bisikan emak juga didengar pemimpin daerah, minggu ini melintasi jalur utama Kalbar juga diguncang dan diayun dalam mobil melaju di bubur lumpur dengan lobang2 menganga aaa…. Salam
hikssssssssssss…………….. 👿