Dag Dig Dug

Ruangan itu senyap. Rasanya hanya detakan jantungku yang dapat terdengar. Dag…dig…dug…

Begitu kencangnya detakan jantungku, hingga dadaku turun naik seiring dengan irama detakan itu. Sama seperti gerakan dada almarhum bapak saat rumah kami didatangi oleh sekelompok polisi. Continue reading