Menyepuh Luka adalah salah satu judul puisi yang ditulis oleh Mbak Ririe Khayan. Saat membaca judulnya sudah terlintas di benak bayangan emas yang disepuh di tempat penjual emas. Menyepuh berarti membalut sesuatu, berupa perhiasan, atau memberi lapisan yang baru untuk menutupi atau memperbaiki lapisan yang lama. Dalam hal menyepuh luka, berarti yang dilapisi atau dibalut adalah luka. Mari kita ulas bait demi bait puisi ini.
Mengurai rasa tak berbingkai pada lipatan hati
Mendesir gelombang haru menggiring perasaan menepi
Pada seserpih luka yang mengering
Kenapa masih mengaruskan pedih perih
Luka adalah sebuah sebuah goresan yang mengenai sesuatu dan bila berkaitan dengan hati maka akan berkaitan dengan rasa sakit. Ini yang diungkapkan pada bait pertama puisi ini. Tak ada yang dapat menentukan dengan pasti seberapa besar ukuran luka di hati, karena itu tiada yang dapat membingkainya. Mbak Ririe menuliskan ‘Pada seserpih luka yang mengering’, menunjukkan ini adalah sebuah luka lama namun masih terasa sakit.
Ku tatap bebongkah awan yang melayang riangDengan langit hati yang setia mentasbihkan doa-doaPada harap kepantasan siraman nirwanaMenyepuh leluka
Kudamaikan kecamuk nurani dalam pemaafanAgar fragmen-fragmen duka mengatup tuntasSeperti kisah kita yang tak mungkin diteruskanBiar usai dalam kemasan kenangan
Kan kunikmati setiap intensitas luka kehidupanDengan tawa yang masih tersisaDan tetap bisa berdiri hari ini, esok, lusa….Bahwa diantara kepingan rasa sakit , sel-sel bahagia akan slalu bertunas
Pertamax.
Semoga menang ya.
Puisinya keren.
Puisi-puisi Mbak Ririe memang keren-keren 🙂
Makasih ya..
Eh, GA terahir tanggal berapa ya Mba?
Sbenarnya tanggal 12 pukul 23.59, Dah.
time will heal the wound, but may not remove the scar …
semoga sukses ngontesnya …
Pada bait ke-3 puisi di atas dikatakan pemaafan akan mengatup duka dengan tuntas 🙂
Wuooooowww.. subhanallah, Kaka Akin dalem banget analisis puisinya 🙂
Moga menang, Kak 😀
Makasih ya, Mbak 🙂
wah seneng deh sama ungkapan menyepuh luka 😀 puitis banget 😀
Menyepuh luka, sepertinya lebih sulit dibanding menyepuh perhiasan 😀
Bagus banget ulasannya Ka, gudlak ya…
hmmmmmmmm……………keren!
[
Kan kunikmati setiap intensitas luka kehidupan
Dengan tawa yang masih tersisa
Dan tetap bisa berdiri hari ini, esok, lusa….
Bahwa diantara kepingan rasa sakit , sel-sel bahagia akan slalu bertunas ]
Ku suka bait terahir mba, penuh semangat hidup. .. 🙂
Puisi dari mba riri memang dalem, tambah dalem lagi karena di ripiuw sama mba akin. . .
Weeeeeeeeew, sukses ngontesnya ya. .. 🙂
dengan kata maaf duka akan sembuh ya kak, smeogasukses kontesnya
bagus banget puisinya,, saya dari dulu pengen banget bisa puisi
Semoga menang mbak 😀
Sukses buat giveawaynya Kak 🙂
Pembahasan yang bagus mbakyu..
Selamat berlomba, semoga terpilih sebagai pemenang.
Salam 😀
#maaf baru hadiir di sini
‘menikmati’ setiap intensitas luka akan memberikan ‘nikmat’ yg bisa membawa penyepuhan luka lebih cepat…Luka akan sembuh..meski mungkin masih ada bekas, semoga bekas yg membuat kita bs memaknai dan menghargai setiap tetas bahagia dengan lebih bijaksana lagi..bahwa kepingan luka hanya sisi lain dari dari bahagia yang belum datang..
#TERCATAT SEBAGAI PESERTA#
wahhh keren ulasannya
*jadi minder sama punya sendiri
Baru tahu kalau ada giveway dari Mbak Ririe. Saya suka dengan ulasannya, dalem banget 🙂 Semoga sukses Mbak
Lukamu mengering dalam terik
Sedihmu hanyut bersama hujan
Biarkan butirannya basuh duka
Panasnya sirnakan nestapa…
cemangat kaka…