Langkahku gegas, tapi sebuah tangan menahanku.
“Tunggu dulu!”
“Aku yakin ini tempatnya, Yah!”
“Sudahlah ….”
“Aku yakin Ibu ada di dalam sana!”
Ayah termenung, lalu tangannya meraih dompet dari saku dan menatap foto Ibu. “Sudah lama Ibumu pergi. Aku yakin dia masih secantik dulu.”
“Tentu, Yah. Ibu pasti masih cantik.”
“Mari kita pulang saja.”
“Apa? Apakah Ayah ingin menyia-nyiakan perjalanan kita sejauh ini? Apa sulitnya masuk dan bertanya pada penjaga, apakah kita bisa bertemu dengan Ibu atau tidak?”
“Mungkin memang benar Ibumu ada di dalam sana,” ucap Ayah lunglai, “tetapi kita tetap tidak bisa menemuinya.”
Ayah menunjukkan dompet beliau yang kosong. Aku pun turut lunglai sambil menatap ke pintu di mana para penjaga meminta lembaran uang berwarna merah sebagai penebus tiket masuk. Aku mendengus kesal melihat tulisan ‘Paradise’ yang berkedip-kedip di samping pintu masuk, seolah sedang mengejek dua lelaki pecundang.
___________________________
Jumlah : 140 kata
Disertakan pada Prompt #110 – Liburan Bersama Ayah / Mondayflashfiction
Unik, menarik, menegangkan dan mengharukan … itulah kata2 yg tepat utk postingan yg ‘singkat dan padat ini. Nice … 🍌
Wah, ibunya penjaga surga ya….
keren fiksinya kak
kebayang pintu diskotek. hehe
tahniah. keren kak.
sudah lupa aku bagaimana menulis cerita, harus berguru dengan kak akin nih 😀
merinding bacanya nyentuh kehati banget
keren ka, lanjutkan terus ..