Cerita ABG nakal memang sudah sering kita dengar. Ada cerita yang berupa berita yang tersebar dari mulut ke mulut, ada pula cerita yang kita dapat dari berbagai media. Bahkan mungkin terjadi pada tetangga atau dalam keluarga kita sendiri. ABG adalah kependekan dari Anak Baru Gede, yang mana istilah ini mewakili usia remaja yang masih segar, namun pengaruh teman sangat besar. Pamor orangtua kalah oleh teman-teman si ABG. Tak pelak lagi, hal ini kerap berujung pada kenakalan.
Reaksi orang tua terhadap kenakalan anaknya sangat beragam. Ada yang sedih, marah atau berbesar hati menerima, untuk kemudian berusaha memperbaiki sikap anaknya. Seperti cerita Si Momon (sungguh, ini nama rekaan belaka), anak dari Pak Dullah (ini juga 100% rekaan).
Si Momon berusia 12 tahun. Ia sekolah di sebuah SMP negeri di kampungnya. Selama sekolah di SMP, pergaulan Momon semakin luas. Setiap hari, sepulang sekolah ada saja kawannya yang datang ke rumah untuk mengajak jalan atau bermain. Emaknya sebenarnya cemas karena Momon sibuk dengan kawannya. Namun saat emaknya mencoba menegur Momon, ia langsung menjawab dengan ketus.
Suatu hari keadaan sungai di kampung Momon sedang pasang. Biasanya emak melarang Momon untuk bermain-main di sungai karena arusnya cukup deras. Tapi kali itu ia melupakan pesan emaknya. Momon yang baru pulang sekolah tertarik mengikuti ajakan kawan-kawannya untuk berenang di sungai.
“Tidak usah lama ya, nanti ibuku tahu kalau aku main di sungai. Bisa-bisa beliau marah,” ucap Momon.
“Oke!” sahut kawan-kawannya sambil melepas pakaian mereka dan berloncatan ke sungai.
Jelang sore Momon tiba di rumah. Sebelum masuk, ia berkaca di jendela depan dan meyakinkan diri bahwa rambutnya kering dan pakaiannya rapi. Emak takkan tahu bahwa tadi ia bermain di sungai. Momon lalu masuk ke dalam rumah tanpa salam dan melempar tas sekolahnya sembarangan.
“Dari mana saja, Mon?!” tanya emak dengan tegas.
“Dari rumah Vino, Mak. Tadi ngerjain PR matematika,” jawab Momon sekenanya.
“Ngerjain PR, atau main di sungai?” selidik emak.
“Ngerjain PR, Mak ….”
“Jangan bohong sama emak, Mon.”
Emak Momon lalu mendorong tubuh anaknya ke depan cermin.
“Lihat, rambutmu ….”
“Rambut Momon kering, kok ….” suara Momon terhenti saat emaknya mengambil sejumput air di ekor rambut Momon dan mengoleskannya di pipinya. Momon merasakan pipinya basah.
“Lihat juga matamu. Merah tuh.”
Momon tertunduk, tak berkutik. Ia sudah tertangkap basah oleh emaknya.
Emak Momon menghela napas melihat kelakuan anaknya yang beranjak baru beranjak gede. Sebenarnya ia tak mau cerita ABG nakal terjadi di rumahnya, namun ia masih butuh belajar lebih banyak lagi dalam mendidik anaknya. Lagipula, meski Momon melanggar larangannya dan tertangkap basah telah berdusta, ia tidak ingin menyebut Momon sebagai anak yang nakal. Ia percaya bahwa ucapan ibu adalah do’a bagi anak-anaknya, karena itu ia tak mau mendo’akan yang tidak baik untuk anaknya.
Itulah tadi cerita tentang Momon dan emaknya. Gambaran ini bisa terjadi di mana saja, di kota maupun di desa. Anak yang mulai meninggalkan masa kanak-kanaknya, dan baru beranjak gede, harus menjadi perhatian oleh orangtuanya. Tentu orangtua tak mau anaknya mendapatkan predikat nakal. Orangtua bisa menciptakan komunikasi yang lebih terbuka antar anggota keluarga, untuk menghindari kenakalan anak, seperti kebiasaan berbohong. Dengan demikian, orangtua takkan lagi kalah pamor dibanding teman-teman anaknya.
Cerita ABG nakal bukanlah cerita yang indah untuk dibagi. Namun aku berharap ada hikmah di balik kejadian-kejadian yang dialami oleh orang lain, untuk kemudian kita petik sebagai pelajaran.
Artikel ini turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger
jadi ingat masa-masa mandi di sungai dulu, tapi pas ortu nanya gak pernah boong langsug aja bilang habis mandi… hehhehe
hehe.. walo gimanapun boongnya, tetap ketahuan lah kalo abis berenang di sungai 😀
Ortu kita kan pengalaman ya 🙂
judul ceritanya lumayan hot nih.. tertangkap basah.. hehehe
Tapi belum bisa ke halaman pertama 😀
terima kasih turut mendukung gerakan PKK Warung Blogger
artikel sudah tercatat sebagai peserta ya
Makasih, Mimin 🙂
wah.. Momon, ya…
Momon mungkin temenan sama Si Mimin 😀
Mandi disungai, hal yang paling mendebarkan waktu kecil. dimuka pintu rumah, bapak sudah menanti lebih dulu…membantai saya dengan sebilah kemoceng.
Benar kata kaka akin, Cerita Abg nakal, gak enak untuk dibagi,walau itu amat menyakitkan. tapi enaknya jika bisa jujur kepada diri sendiri, memetik hikmahnya.
Salam selasa 🙂
Maunya pas sebelum berangkat mandi di sungai, kemocengnya disembunyiin dulu. Hehehe…
Bagaimanapun cara bohong yang dilakukan anak, orang tau akan merasakan kebohongan itu
Mungkin ortunya pengalaman juga waktu kecil, Pak 😀
ABG sudah pasti nakal dan itu sah-sah saja kerena mereka masih dalam pencarian jati diri. Yang terpenting orang tua tetap mengkontrol agar si ABG nakalnya tidak kebablasan.
Setuju, Mas, jangan sampai kebablasan. Kasihan ntar kalo mereka gak jadi ‘orang’ 🙂
Ceritanya bermanfaat Mbak.. Memang pasti ABG yang baru mulai beranjak dewasa tidak terlepas dari bohong-bohongan sama ortu. Dan itu pun sering terjadi karena mereka lebih senang mengikuti pergaulan bareng teman2nya.. Iyaa mau gak mau peran ortu sangat diperlukan untuk lebih mengarahkan si anak. 🙂
ermasuk diriku nih yang tak lepas dari bohong. *ngaku 😦
inget jaman kecil sering mandi di sungai, tapi cuma kalo lagi main ke kampung mbah. kalo di kampung sndiri malah ga pernah. 😀
Jangan-jangan di kampung sendiri gak ada sungai?? Haha…
adanya di kampung sebelah. Ane kalo di kampung sendiri agak jaim dan pemalu, tapi kalo di luar malu-maluin 😀
Hahaha… biasanya orang2 mah jago kandang. Lah ini, malah jaim di kampung sendiri 🙂
Momonnn
Pasangannya Mimiiin 😀
harus terus diperhatikan orang tua ya kak masa-masa abg
Seperti lagunya Bang Haji … “:Masa muda, masa yang berhati-hati …” 😀
Jadi inget pas kecil suka main ke sungai, dan takut pulang ke rumah karena baju kebasahan.
ABG mah emang masa-masanya nakal, masanya coba-coba, tapi jangan nakal yg menjurus kriminal atau asusila.
Nah, yang coba-coba itu bahaya banget 😦
hahahaha ingat masa kecil . . .
q-opini.blogspot.com
Masa2 yang menyenangkan ya 🙂
aduh kok mirip pengalaman saya dulu ya
tapi ibu saya gak sefisikal itu, paling dimarah2in terus sampe bosan 😆
Haha… meskipun bosan, tapi gak boleh ngebantah ibu loh 🙂
Hmm… awas ketangkap basah…Hehehehe
Ketangkap basah, karena masih ada sisa2 airnya 😀
Hahah. aq dulu pernah mbak boong bilangin mau belajar.. gk taunya main.. hehhehe..
Nakal mungkin wajar ya mbak.. asal orangtua selalu memperhatikan dan waspada dengan anaknya….
Kalo dibiarkan dan sampai ke bablasan.. itu baru gawat 😦 …
Moga bisa nomor 1 mbak di google search…. ^_^
nah itu dia… kita sering kali khawatir gak diijinin kalo bilang sebenarnya 😀
kalo 1x bohong lolos, anak bisa jadi ingin berbohong yang ke 2x dan seterusnya,
Anaka-anak memang cepat belajar 😦
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Akin….
Mudahan sahaja kenakalan di masa remaja bisa dikenang jadi nostalgia yang indah saat mendekati dewasa. Ada juga hikmahnya mbak sebagai usaha mematangkan diri dan orang tua perlu membimbing agar tidak tersasar dari jalan yang benar.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. 😀
Hal-hal lucu bisa membuat kita tertawa ya, Bunda. Mungkin kita akan berpikir, betapa bodohnya kita dulu 😀
jaman abg saya dulu juga nakal mba, tapi kagak pernah boong. dilarang bapak naek gunung ya tetep aja pecicilan bawa ransel jumbo kemana-mana, sampe bapak geleng2 sendiri dan akhirnya pasrah merestui setiap keberangkatanku 😀
Untung aja gak ada sabuk atau kayu atau rotan yang menanti di rumah ya, Mbak 😀
laaahhh udah abegeh mba, bapakku yo udah gak sanggup ngacungin segala macam piranti berbahaya itu. mosok anak secantik ini dirotan jiiiiaaahhhh 😀
sebenarnya kata nakal itu kalau tidak ditumbuhkan sejak kecil anak engga akan tau, tapi pendidikan orang tua dlu memang masih kalah jauh jika dibandingkan sekarang..
akibatnya kata nakal menjadi momok bagi siapa saja..
Emaknya tuh kadang gak sadar nyumpahin anaknya nakal 😦
nah itu..
yang secara tidak sadar itu akhirnya bikin anak akal seterusnya..
media yang paLing banyak mempengaruhi. Sekarang pake facebook/twitter bisa add 20 orang Lebih per hari. Lha duLu punya temen baru aja setahun paLing dpt 4.
Hahaha. .
Teman yang sama sekali bukan teman ya. Datanya teman kita ribuan, tapi faktanya yang berinteraksi dengan kita dikit doang 😀
Dan kebiasaan seperti memarahi anaknya karena salah, akan membuat seorang anak tambah nakal..
Makanya dirasa sangat bijak Ibu Momon ini menurut saya, karena tidak memarahi Momon..
Semoga menang mbak kontesnya,. Salam hangat dari Probolinggo.. 🙂
Bener juga ya, kalo dimarahin, anak bakal tambah nakal. Kelembutan dan kasih sayanglah yang bisa menaklukkan hati anak ya 🙂
Kalau yang lain ingat mandi di sungai Hani lain lagi, Kak…ingin mandi di sungai 😀
Sukses PKK nya…
Diriku juga pengen mandi di sungai, Han. Tapi malyuuu 😀
Ha ha ha
Ha ha ha
Bukan apa sih Ka kalau udah keturutan ada sungai sama dg Ka Akin Hani malu malah jadinya mending gak mandi 😀
Mandi di sungai… jadi kangen suasana di Kalimantan dulu, setelah pulang ke Jawa, gak pernah lagi mandi disungai. Dan dulu sih gak perlu takut ketangkap basah, la wong semua orang pada mandi disana hehehehe
Dari panjangnya artikel di atas… yang menarik perhatian saya adalah “melepas pakaian” 😀 *kaburrr*
Kalau yang ini basah beneran karena habis main di sungai ya 😀
Saat orangtua menemukan anaknya berbuat kenakalan, sebaiknya tidak langsung mengadili yang kadang membuat anak makin berontak. Anak perlu diajak diskusi, hubungan yang baik antara orangtua dan anak membuat komunikasi dua arah yang baik, sehingga anak tak takut dan malah memberi tahu orangtuanya apa yang dilakukan hari itu.
Ingat anakku saat SMP dan SMP…suatu sore dia datang mendekatiku…”Bu, saya mau mengaku dosa.”….Deg2an saya mendengarkan ceritanya, namun saya harus tetap memasang wajah datar. Dengan begitu anakku tak pernah kawatir menceritakan segala sesuatunya pada ibu.
Maaf artikel Cerita ABG anda bermasalah, mohon segera diverifikasi.. ! Terima kasih… 🙂
Wahaha, ketangkep deh, basah lagi ^^
Mantap!
jadi inget pas melakukan kesalahan jaman masih abege dulu, trus ketahuan ortu. yaelah, malunya minta ampun *nyungsep di kasur*
aduh aku juga nakal >.< huhu
Baru baca ini huahhaha
iya kalo deket kali,, kota kan gak ada kali, adanya got 😀
Kapan ya ada kelanjutan Program PKK kembali… Setelah Cerita ABG, Prediksi Jitu, kira2 Apalagi yach ?? Ada saran nggak kak ?? 🙂 Tebakan yang tepat bakal dapat Suprise dari Ane.. hehehe 😀
*SaHaTaGo [Salam Hangat Tanpa Gosong] Pojok Bumi Kalibayem – Yogyakarta
Si Blogger yang Doyan Nongkrong di Tempat Karaoke he 😀