Bertemu Bunda Lahfy

Bertemu Bunda Lahfy sudah kuimpikan sejak lama. Salah satu penyebab keinginan itu adalah… ehm… errrr… (jadi ngaku deh) karena ingin makan siang di rumah beliau! Setahuku, Bunda Lahfy selalu memuliakan tamu (blogger) yang sedang berkunjung ke rumah beliau. Dari sekian banyak foto kopdar beliau, sebagian besar adalah foto lengkap dengan hidangan yang telah beliau siapkan untuk tamunya.

Seingatku aku pernah berkomentar pada salah satu foto yang beliau unggah di situs jejaring sosial. Di foto itu menunjukkan sang tamu sedang menyendok nasi dari wadah nasi ke piring. “Saya juga pengen ngambil nasi sendiri kalo pas ke rumah Bunda,” kira-kira seperti itu bunyi komentarku dulu. Mungkin aku agak lebay, karena tergiur oleh sebuah foto. Namun ya, memang foto kopdar (terlebih lagi kopdar rumahan pakai acara makan-makan komplit) kerap kali membuatku iri. :mrgreen:

Lalu saat aku dan Andi berkesempatan ke rumah beliau bulan lalu, ternyata aku tidak dapat makan siang. Tentu saja, karena aku berkunjung di bulan Ramadhan. “Saya belum masak,” kata Bunda Lahfy. Hehe… Tetapi aku tetap dijamu dengan baik, dengan disuguhi es sirup dan aneka cemilan. Maklum, aku sedang tidak puasa. Andi sih tidak disuguhi. πŸ˜€

Rumah Bunda Lahfy terasa nyaman. Selain memang sejuk, ternyata udara di rumah beliau berhiaskan sinyal Wifi. Cihuy banget bagi blogger/onliner. Lumayan, karena akhirnya iPod Touch-ku bisa terpakai juga untuk online dan aku langsung mengunggah foto kopdar di FB. Aku jadi berpikir untuk memasang sepidi dengan modem berpemancar Wifi di rumahku, jadi bila ada sahabat blogger yang datang, mereka bisa Wifi-an juga. πŸ˜€

Kami berbincang-bincang aneka topik, dari absennya beliau (untuk sementara) dari FB, hingga buku beliau yang sudah terbit. Sementara itu kami juga memperhatikan anak-anak bunda yang sedang bermain di ruang tengah. Jelang akhir pertemuan, aku melihat-lihat koleksi buku yang ada di lemari Bunda Lahfy.

“Pilih aja,” kata Bunda.

Karena sudah dipersilakan, akupun memilih. Dan pilihanku jatuh pada Sepotong Hati yang Baru-nya Tere Liye dan Andi memilih buku Bunda Lahfy sendiri, Rembulan Cinta Seorang Bunda.

Terima kasih atas jamuannya, Bunda Lahfy. Semoga lain kali kita bisa berjumpa lagi (dan bisa makan siang juga). Hehehe…

With Bunda Lahfy

35 thoughts on “Bertemu Bunda Lahfy

  1. Pastilah Bunda Lahfy ini orang yang sangat baik dan ramah, sampai ada sahabat bloggernya yang mupeng berkunjung ke rumahnya. :Wah selamat ya, dapat buku karya Tere Lije πŸ™‚

    • Baik di dunia maya maupun nyata, beliau memang selalu ramah πŸ™‚
      Lumayan, bukunya buat nambah koleksi buku Tere Liye saya πŸ™‚

  2. bismillah … semoga aku bisa juga berjodoh bertemu dg Bunda Lahfy.. amin..

    ketemu Akinnya kapan donk?? moga suatu saat bisa ketemu yaa…. πŸ™‚

    ketemu Andi??? dah sering.. gak usah! :p

  3. Kalo mau pasang wifi gak harus pake koneksi speedy, kok Mbak..

    Modem USB juga bisa di share melalui wifi.. Tinggal beli router-nya trus colok dah modem USB-nya di router.

  4. Pingin kopdar sama bunda Lahfy juga, nih πŸ™‚
    Eh dirumah dinas Banyuwangi ada layanan wifi 24 jam non stop juga lo, Kak, ayo kemari πŸ˜€

  5. Waaahh… maaf ya mbak Akin. Jadi nggak enak deh hanya menyuguh air sirup aja. Soalnya memang betul2 belum ada apa-apa. Bahkan sisa sahur juga sudah ludes. Hehehe… Lain kali mampir lagi ya, nanti dimasakin deh. Beneran nih.
    Terima kasih ya untuk mampirnya. Semoga ada waktu kita untuk bertemu lagi.

  6. aku bisa membayangkan sosok bunda lahfy yang senantiasa memuliakan tamunya, sesudah memberi asupan gizi buat para tamu, tamunya dipersilahkan lagi memilih buku koleksi di lemari bunda lahfy sesuka hati yang…..belum lagu fasilitas wifi yang menggoda untuk segera online…..benar-benar saya salut luarbiasa…..saya juga kepingin main ke rumah bunda lahfy kelak…..salam πŸ™‚

Leave a reply to eksak Cancel reply