Sudah 2 pekan aku bekerja di tempat yang baru. Jenis pekerjaan yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Kali ini pekerjaanku berkaitan dengan jaminan kesehatan bagi warga kota. Benar-benar di belakang meja dan tak ada luka yang harus dijahit. π
Salah satu persyaratan pembuatan kartu jaminan kesehatan adalah fotokopi Kartu Keluarga (KK). Tak jarang aku memperhatikan KK yang dibawa oleh warga. Selembar KK, bisa jadi menyimpan banyak cerita. Daftar yang berisi satu nama atau lebih itu menunjukkan sejarah sebuah keluarga. Anganku melayang, membayangkan cerita yang (mungkin saja) ada di balik kartu itu.
Misalnya, Salman Khan yang lahir di Makassar, menikah dengan Sumiati yang lahir di Medan. Anak pertama, Andi, lahir di Jakarta. Disusul dengan Anto, anak kedua yang lahir di Surabaya. Lalu Anti, anak ketiga lahir di Samarinda. Saat ini domisili keluarga Salman Khan di salah satu kelurahan yang ada di Kota Samarinda.
Bayangkan saja, bila kita adalah seorang penulis, mungkin kita bisa membuat sebuah novel berdasarkan data-data pada KK. Latar belakang keluarga Salman Khan dan Sumiati, bisa dibuat menarik. Pertemuan mereka berdua, mungkin merupakan kejadian yang unik, mengingat daerah asal mereka yang berjauhan. Lalu kota tempat kelahiran anak yang berbeda-beda, menggambarkan kehidupan mereka yang berpindah-pindah. Bisa jadi karena pekerjaannya yang berkaitan dengan kedinasan, atau hal lainnya.
Kemudian, bagaimana ceritanya sampai mereka akhirnya menetap bertahun-tahun di Kota Samarinda? Dan bagaimana kehidupan mereka di Samarinda? Karena ini adalah sebuah cerita rekaan, maka perlu dibuatkan sebuah permasalahan yang menjadi ruh cerita kita. Sip, jadilah sebuah kerangka/outline novel.
Jadi, kapan nih novelnya bakal di tulis? Sayup-sayup aku mendengar sebuah pertanyaan, entah dari siapa.
Aku terkekeh saja. Rasa “ma to the las” ini masih sulit untuk ditaklukkan. π
itulah jodoh *sok bijak*
btw akhirnya aku pertamax setelah sekianl lama tidak. π
Selamat, Anda layak dapat petromaks π
bener juga, KK itu menyimpan banyak cerita … π
jadi, kapan novelnya ditulis Kak …
Setelah rasa ma to the las-nya bisa tertaklukkan. Hehe…
Aku aja jadi tokohnya…
Hahahaha..
π
Tapi kamu gak boleh nuntut bayaran ya.. π
aku minta bayaran pempek aja, 3 kilo..!
π
ternyata Akin bisa mendapatkan sisi menarik dari pekerjaan yang sekarang,
yang biasanya melihat langsung drama pasien terluka, berdarah-darah.
sekarang melihat yang tersirat.. sebuah kisah perjalanan dari balik sebuah kartu jamkesmas.
selamat berkarya, Akin..!
Kadang kangen juga lihat darah, Bundo #eh
bener banget itu Mbak…mengikuti perjalanan kartu keluarga sama dengan mengikuti kisah keluarga itu ya Mbak.. mungkin bukan hanya sekedar novel lagi… barangkali ..trilogi he he
JK. Rowling aja langsung ngerencanain bikin 7 buku Harry Potter. Hehe…
aaah.. betul Kin…,
banyak cerita yang terungkap dari situ…, ada yg akhirnya terkuak ketika suami dan istri punya KK terpisah.., sang istri sendiri ya bercerita..
selamat bertugas Kin dan semoga makin banyak dapat ide//
Bener banget, Mbak. Dari KK (kadang) kita bisa ngelihat ada yang numpang di rumah itu π
pertanyaan dhe beda kak, kapan punya KK sendiri?? #eh π
Doain aja ya, Dhe… #uhuk
Wah dasar penulis ya idenya gampang dptnya.
Betewe syarat bikin jamkes apa ya?
ide sih ada. Ngolah ide itu yang males. hehe..
Eh, pertanyaan di bawah itu ciyus? Mari kita bertemu di kantor saya. Hehe..
Nanti kalau di berkahi tuhan aku akan buat KK yang setidaknya persis seperti itu.
Terus aku buat novel.
hahahhaaa *ngarep
Bagus Tante, aku kembali mengacungkan lima jariku untuk tante.
I Love You
Hahaha… seru tuh kalo nikah sama orang jauh π
wah mba skrg kerjanya di mana?
Di kantoran. Bukan di puskesmas lagi π
Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Akin…
benar mbak, sungguh menarik sekali jika kartu keluarga itu diselidiki asal usulnya. Bisa menjadikan kita seorang yang perihatin dan menimbulkan rasa ihsan jika benar-benar tahu sejarahnya. Apa mbak, pernah menanya hal ini kepada pesakit yang membawa kartu keluarga yang meriah tempat lahirnya ?
Semoga sukses di kantor baru ya. pasti lebih banyak tantanganya kerana sibuk di kaunter hadapan.
Salam manis dari Sarikei, Sarawak. π
Etapi membaca postingan ini seperti rasa membaca sebuah novel Ka π
Selamat menjalankan tugas di tempat baru, dari luka berdarah ke data murni. Asyiik ya menekuni data yang bercerita. Menunggu V Lestari nya Samarinda ah. Salam
hanya dengan selembar KK mampu mengukir banyak jiwa
sekilas memang seperti nyata ya mbak
Waah, bener juga, bisa jadi ide dasar untuk novel yang seru! Ide menarik memang bisa datang dari mana saja ya, hehe….
jadi ingat dulu sy pernah kerja di asuransi kak, banyak kartu Gakin data2 pasien dan diagnosanya.. terutama dari salah satu RS jiwa di jkt.. pernah kulihat ibunya Psikolog, dan kedua anaknya menderita schizophrenia.. kasian.. tapi kok kepikiran bisa jadi ide novel jg kali ini Kak *evil* π
[…] diserbu oleh tumpukan kartu keluarga, aku ingin membagi salah satu lagu yang kusenandungkan tadi pagi. Sebuah lagu, […]