Lesung dan Alu

Aku tidak punya alat penggilingan untuk menghaluskan daging. Alat semacam food processor juga tak punya. Jadinya, untuk menghaluskan daging ikan yang kemarin kuolah menjadi pempek, aku menggunakan lesung dan alu punya emak. Istilah lain untuk lesung ini adalah lumpang. Mungkin sebagian orang ada yang mengulek daging ikan untuk menghaluskannya, namun aku lebih memilih menumbuk. Menurutku menumbuk jauh lebih mantab dibanding mengulek. 😀

Lesung yang ada di rumahku dan pasangannya, alu, adalah buatan almarhum abahku. Beliau membuat lubang pada sebuah balok kayu ulin yang berukuran cukup besar, dengan menggunakan pahat dan peralatan tukang lainnya. Setelah lubang selesai, barulah balok tersebut dipotong secukupnya. Alu yang beliau buat juga berasal dari kayu ulin. Menurut emak, umur lesung dan alu itu sudah lebih dari seperempat abad.

Apakah di rumah Sahabat juga terdapat lesung dan alu seperti gambar di atas? 🙂

34 thoughts on “Lesung dan Alu

  1. Lesung dan alu kalau di Jakarta hanya dapat dijumpai di daerah penduduk dipinggiran saja Mba. Dan sepertinya sudah jarang bahkan tidak ada algi orang yang menggunakannya.

    Sukses selalu

    Salam Wisata,

  2. Asslaamu’alaikum wr.wb, mbak Akin..

    Dalam kesempatan yang ada (sibuk) hari ini, saya dengan hati yang tulus ikhlas ingin mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IEDUL ADHA 1433H.

    Semoga takbir yang bergema membawa seribu keberkatan bersama-sama erti pengorbanan sebenar.

    MAAF ZAHIR DAN BATIN.

    Salam Iedul Adha dari Sarikei, Sarawak.

  3. mbak saya ada satu. Baru aja dibeli pada 2 bulan lalu.
    Tapi saya beli bukan untuk menumpuk padi, beras atau apa sahaja yang sesuai.

    Saya beli untuk dijadikan perhiasan rumah. Iya.. kalau nanti ada keperluan menggunakannya akan digunakan juga. 😀

    Kini, sudah jarang melihat orang menumbuk dengan lesung seperti di atas. Masa saya kecil dulu, alu dan lesung sangat besar untuk tujuan menumbuk padi yang sudah digoreng bagi menghasilkan sejenis makanan bernama KERTUP.

    Salam ceria mbak. 😀

  4. kalo lumpang di tempatku terbuat dari batu, entah sekarang kemana.. simbah sudah tak pernah numbuk jamu lagi :mrgreen: biasanya digunakan juga untuk menumbuk ketan yang akan dijadikan gemblong ^_^

  5. kalau lesung dan alu adanya di rumah simbah. Ukurannya besar karena untuk menumbuk padi. Dulu, kalau pas ada kegiatan desa, lesung dan alu itu dipakai untuk bermain klotekan, jadi semacam alat musik perkusi gitu … 😀

  6. sekarang lesung dan alu tersedia berbagai model dan praktis. di sini pun juga ada, tapi aku nggak beli, soalnya sudah ada alat penggilingan. 😀
    kalo dirumah Indonesia juga ada, namanya lumpang dan alu. 🙂

      • maksudku yang praktis itu lesung & alu-nya. di supermarket sini ada, modelnya praktis gitu. ada yang bahannya dari besi, ada yang dari batu. kecil-kecil, rapi gitu. 😀
        saya sebenarnya pengen beli, tapi sdh punya mesin itu, jd ga beli. 😀

  7. itu namanya lumpang. kalo lesung yang panjang dan bisa dipake berame rame..
    lumpang dan alu, contoh sisa kearifan lokal yang mulai lenyap
    filosofi awal mula kehidupan dengan lingga dan yoninya…

Leave a reply to kakaakin Cancel reply