Aku tidak punya alat penggilingan untuk menghaluskan daging. Alat semacam food processor juga tak punya. Jadinya, untuk menghaluskan daging ikan yang kemarin kuolah menjadi pempek, aku menggunakan lesung dan alu punya emak. Istilah lain untuk lesung ini adalah lumpang. Mungkin sebagian orang ada yang mengulek daging ikan untuk menghaluskannya, namun aku lebih memilih menumbuk. Menurutku menumbuk jauh lebih mantab dibanding mengulek. 😀
Lesung yang ada di rumahku dan pasangannya, alu, adalah buatan almarhum abahku. Beliau membuat lubang pada sebuah balok kayu ulin yang berukuran cukup besar, dengan menggunakan pahat dan peralatan tukang lainnya. Setelah lubang selesai, barulah balok tersebut dipotong secukupnya. Alu yang beliau buat juga berasal dari kayu ulin. Menurut emak, umur lesung dan alu itu sudah lebih dari seperempat abad.
Apakah di rumah Sahabat juga terdapat lesung dan alu seperti gambar di atas? 🙂
Akin…pinjam untuk buat daun ubi tumbuk…
di rumah mama yg ada sekarang lesung logam…, tapi dulu kami punya lumpang seperti ini..
Hehe… keknya yang logam mudah berkarat ya…
di rumah bapa ada tapi lesungnya dari batu. tapi namanya kok sama ya? lesung dan alu.
Sebenarnya kalau suku banjar, nyebutnya ‘lasung’ dan ‘halu’ 🙂
wah…salut juga ya kalau daging juga pakai alu seperti itu.
Dirumah ada juga alu, tapi paling untuk kacang dan bumbu2 saja.
Oh iya ya… Emak saya pernah nubuk kacang pas mau bikin pecel 😀
nggak punya aku mbak 🙂
antik juga ya lesung alunya 🙂
Karena terbuat dari kayu ulin, jadi lumayan kuat. Mungkin masih bertahan hingga 10 tahun ke depan 😀
Lesung dan alu kalau di Jakarta hanya dapat dijumpai di daerah penduduk dipinggiran saja Mba. Dan sepertinya sudah jarang bahkan tidak ada algi orang yang menggunakannya.
Sukses selalu
Salam Wisata,
Hehe… sudah tergantikan oleh blender atau food processor keknya ya… 😀
ngga punya Kak..
punyanya Alu nya aja itupun di rumah MAma.. hhe.
Loh, lesung/lumpangnya kemana?
samaan mbak nique. dari batu. untuk tumbuk jagung dan daun ubi
Wuih… dari batu, pasti berat banget ya… 😀
Ibuku juga punya, tapi jarang dipake….
Lumayan tuh, pas mau numbuk apaa gitu, udah ada alatnya 🙂
Asslaamu’alaikum wr.wb, mbak Akin..
Dalam kesempatan yang ada (sibuk) hari ini, saya dengan hati yang tulus ikhlas ingin mengucapkan SELAMAT HARI RAYA IEDUL ADHA 1433H.
Semoga takbir yang bergema membawa seribu keberkatan bersama-sama erti pengorbanan sebenar.
MAAF ZAHIR DAN BATIN.
Salam Iedul Adha dari Sarikei, Sarawak.
Maaf lahir dan batin juga ya, Bunda… 🙂
mbak saya ada satu. Baru aja dibeli pada 2 bulan lalu.
Tapi saya beli bukan untuk menumpuk padi, beras atau apa sahaja yang sesuai.
Saya beli untuk dijadikan perhiasan rumah. Iya.. kalau nanti ada keperluan menggunakannya akan digunakan juga. 😀
Kini, sudah jarang melihat orang menumbuk dengan lesung seperti di atas. Masa saya kecil dulu, alu dan lesung sangat besar untuk tujuan menumbuk padi yang sudah digoreng bagi menghasilkan sejenis makanan bernama KERTUP.
Salam ceria mbak. 😀
Rasanya saya juga pernah melihat di rumah orang, lesung dan alu dijadikan perhiasan rumah, Bunda 🙂
kalo lumpang di tempatku terbuat dari batu, entah sekarang kemana.. simbah sudah tak pernah numbuk jamu lagi biasanya digunakan juga untuk menumbuk ketan yang akan dijadikan gemblong ^_^
Mungkin mbah udah punya langganan mbok jamu kalik ya… 😀
kalau lesung dan alu adanya di rumah simbah. Ukurannya besar karena untuk menumbuk padi. Dulu, kalau pas ada kegiatan desa, lesung dan alu itu dipakai untuk bermain klotekan, jadi semacam alat musik perkusi gitu … 😀
Hehe… jadi ingat keponakan yang suka memukul apa aja untuk dijadikan alat perkusi 😀
sekarang lesung dan alu tersedia berbagai model dan praktis. di sini pun juga ada, tapi aku nggak beli, soalnya sudah ada alat penggilingan. 😀
kalo dirumah Indonesia juga ada, namanya lumpang dan alu. 🙂
Memang lebih praktis kali ada penggilingan sih…
Sayangnya aku gak punya…
maksudku yang praktis itu lesung & alu-nya. di supermarket sini ada, modelnya praktis gitu. ada yang bahannya dari besi, ada yang dari batu. kecil-kecil, rapi gitu. 😀
saya sebenarnya pengen beli, tapi sdh punya mesin itu, jd ga beli. 😀
itu namanya lumpang. kalo lesung yang panjang dan bisa dipake berame rame..
lumpang dan alu, contoh sisa kearifan lokal yang mulai lenyap
filosofi awal mula kehidupan dengan lingga dan yoninya…
eh? beda ya? Kirain sama aja. hehe…
kalo di jawa sih beda. ga tau di daerah lain…
Saya punya lesung dari batu dengan ukuran besar.. itupun peninggalan kakek buyut dulu.. sekarang dijadikan hiasan di kebun karena berat jika mau diangkat-angkat 🙂
Berarti gak bisa dipake lagi ya… 🙂
[…] Sebaiknya ikan ditumbuk hingga halus untuk mendapatkan tekstur yang lembut. (Emak menggunakan lesung dan alu untuk menumbuk […]
[…] Sebaiknya ikan ditumbuk hingga halus untuk mendapatkan tekstur yang lembut. (Emak menggunakan lesung dan alu untuk menumbuk […]