Bingka Telur

Beberapa hari yang lalu Mae minta dibuatkan kue bingka telur. Bingka telur ini mungkin adalah khas Kalimantan (awalnya kukira khas Bugis), karena saat aku gugling, nemu blog dari Kalsel yang memuat resep kue ini. Sedangkan resep yang kugunakan adalah dari mulut kemulut seputaran kampungku. Kedua resep itu kurang lebih sama bahan dasarnya.

Saat kuklik bagian gambar pada laman pencarian gugel dengan tag ‘bingka telur’, kutemukan sebuah gambar yang berasal dari blogku. Aku baru ingat, bahwa dulu aku pernah membuat tulisan tentang bingka telur ini, hehe… πŸ˜€

Sebuah resep bingka telur juga kusertakan pada tulisan bertanggal 25 Agustus 2009 itu, dengan judul tulisan Kue Ramadhan. Gambar diatas adalah kue bingka telur yang dulu dibeli tanteku di pasar Ramadhan. Bila tahun lalu bingka telur ini seharga Rp 15.000, tahun ini naik menjadi Rp 20.000. Lumayan mahal ya. πŸ˜€

Jadinya aku membuat bingka telur, tentunya jauh lebih hemat. Mae request bingka telur yang plain alias original nggak usah pake rasa apa-apa. Bingka telur pada gambar diatas adalah beraroma pandan, sesuai dengan warnanya. Kemudian rasa lain ada juga yaitu gula merah. Perbedaannya hanya pada penggunaan gula yang diganti dengan gula merah.

Berikut adalah bahan-bahan yang kugunakan untuk membuat bingka telur:

  • Telur ayam
  • Santan kental
  • Gula pasir
  • sedikit garam
  • Loyang berbentuk kembang, olesi dengan minyak goreng.

Cara Membuat :

Kocok lepas telur dan gula hingga gula larut. Masukkan santan kental. Tambahkan garam, aduk rata. Masukkan ke dalam loyang dan kukus hingga matang. Siap disajikan. Bila ingin disajikan dingin, bisa dimasukkan ke dalam kulkas terlebih dahulu.

Catatan : Perbandingan bahan telur, gula dan santan kental adalah sama, 1:1:1. Untuk menghasilkan rasa yang lebih gurih, gunakan santan yang benar-benar kental, dari kelapa parut yang hanya ditambah sedikit air. Bila ingin menurangi rasa rasa manis, takaran gula bisa dikurangi sedikit.

Hehe… udah habis separuh, baru ingat ngambil gambarnya πŸ˜€ Subhanallah… Rasanya maksyusss πŸ˜€

Trus, karena masih ada sisa adonan, kukukus lagi, namun dengan menggunakan cetakan mangkuk plastik kecil, tak lupa diolesi minyak terlebih dahulu.

Catatan lagi: Karena tidak diberi warna apa-apa, jadinya bingka telur buatanku tampak butek dan tidak menarik. Namun alhamdulillah, rasanya uenak tenan πŸ˜€ Bayangin aja, cuma mengandung 3 komponen utama, yaitu telur, santan dan gula. Hmm… kolesterol banget nih… 😳

 

69 thoughts on “Bingka Telur

  1. Di Pontianak udah jadi bhn oleh2, sering dibwin, dikotakin satu2 , kl simpan di kulkas bisa awet berhari2. Di Samarinda udah diusahakan begitu nggak?

  2. kepengin bikin, mudah kayaknya, tapi kata penutup terakhir itu lho … KOLESTEROL huhuhuhu …. jika aku masak, otomatis sendiri ga berani makan … apa dapet pahalanya aja ya dari yang makan hahaha ga mo rugi.com

  3. Wah, semestinya saya berkunjungnya sekitar sejam lagi , jadi sudah waktunya berbuka, siapa tahu Mbak Akin masih menyisakan sedikit untuk saya ikut mencicipinya.

    Soal masak memasak, saya paling jauh dari dikatakan bisa.

  4. Assalaamu’alaikum wr.wb, mbak Aakin…

    Kembali bergabung dan menyapa setelah lama tidak berkunjung ke blog mbak yang selalu menggugah hati dengan rasa masakan dan makanan yang neak2.

    Kalau di Malaysia, bingka telur itu namanya serikaya terlur mbak. Ia dimakan bersama roti/bread dan banyak dijual di bakery. Saya suka makan bersama roti dan kurang menyukai makan begitu sahaja lantaran manisnya. Memang enak mbak, sangat enak. Saya suka yang berperisa pandan asli. wangi baunya sudah membuat hati tergugah untuk mencicipinya.

    Terima kasih ya mbak udah berkongsi resep enak ini. Tentu sekali kalau berbuka akan menjadi lebih menyelerakan. Alhamdulillah, demikianlah Allah mengurniakan kebaika kepada kita semua.

    Selamat menjalani puasa dan ibadah di bulan barakah ini. Maaf dipohon andai ada kesilapan selama bersahabat di maya. Salam mesra dari Sarikei, Sarawak. πŸ˜€

    • Wah.. ternyata dimakan sama roti ya. Memang sih, rasanya sangat manis. Kadang terasa ngilu di gigi πŸ˜€
      Setau saya kalo di Indonesia, serikaya itu semacam selai, Bunda πŸ™‚

  5. belom pernah makaan.. hihihi. tapi sering liat siih kalo liputan di tipi-tipi. dan karena manis, makanya cocok buat penganan buka puasa.

    biar kata banyak kolesteroll, yang penting nikmaat.. bukan begiitu makcik?

  6. Dari awal dan ngelihat gambarnya yang pandan, menggiurkan sekali Kin,
    Bahan utamanya santan kental dan telur, hayya, setuju sama catatan akhirnya, buat bingka banyak boleh, cicipi secukupnya, sisanya, silahkan bagi ke tetangga2 anda untuk ikut menikmatinya juga πŸ˜€

  7. kelihatannya bahannya mudah, dan membuatnya juga gak sulit ya Kak
    tapi, kalau bunda yg bikin, kayaknya bakalan gagal deh 😦
    secara paling gak bisa bikin kue ..hiks…
    mendingan disuruh masak makanan lauk pauk ajah πŸ™‚
    salam

  8. Bingka ini kak yang bikin kangen sama suasana Ramadhan… Tetapi sekarang di Balikpapan ada yang jual everyday dengan rasa yang bermacam-macam,,, ada nangka, pisang de-el-el. Soalnya kemaren teman yang bawain…. tapi yang paling favorit rasa tape ketan…

Leave a reply to Kakaakin Cancel reply