Apakah Dia Sayang Padaku? (part. 2)

Apakah dia sayang padaku?

Apakah dia masih sayang padaku?

Aku yakin pertanyaan ini terus menggema di hati sahabatku yang bersedih menghadapi perlakuan suaminya. Padahal pernikahannya belum juga melewati ulang tahun yang pertama.

Permasalahan ini jadi meluas di tempat kerjaku gara-gara sang suami yang berulang kali menelpon untuk memeriksa apakah sahabatku itu ada atau tidak. Aku sendiri merasa gentar saat mengangkat telpon dari suaminya.

Namun sesuatu terjadi…

Pada suatu pagi sahabatku itu kerja lagi-lagi dengan mata sembab. Kemudian ia bercerita bahwa ia kehilangan calon janinnya, karena hari sebelumnya ia melakukan pekerjaan rumah yang lumayan berat. Ia menangis terus semalaman. Kemudian suaminya berusaha menghiburnya dengan kata-kata yang lembut. Suatu hal yang mengejutkan bagi sahabatku karena biasanya kata-kata kasar saja yang didengarnya dari suaminya.

Dari kata-katanya, aku tahu, dia masih sayang padaku” kata sahabatku sambil tersenyum. “Suamiku lebih pengertian sekarang.”

Aku dan rekan yang lain sangat bersyukur karena suami sahabatku itu telah berubah. Kami sangat khawatir bila sampai terjadi perpisahan antara keduanya. Pernah kulihat ia berangkat kerja dengan diantar suaminya, ini merupakan pemandangan yang langka karena biasanya sahabatku itu selalu berangkat sendiri.

Aku menggarisbawahi ucapan sahabatku itu,

“Aku menjalani rumah tanggaku dengan bersabar. Bila ingin rumah tangga tetap bertahan, salah satu harus mengalah.”

“Hmm… ย Begitu ya…” ucapku dalam hati, sambil manggut-manggut :mrgreen:

40 thoughts on “Apakah Dia Sayang Padaku? (part. 2)

    • wah… dapat satu pelajaran lagi dari Bayu.
      Namun sering kali kata bijak sulit didapat, bila berkaitan dengan orang yang temperamental ๐Ÿ™‚

  1. dan bersabar itu kan tidak semudah berkata2 huaaaaaaaaaaaaaaaa

    pelajaran berharga buat saya juga nih, biar bersabaaaaaaaar … salut euy sama temennya mba Akin tuh …

    • Menerima dan memahami pasangan sangat sulit ya, Mbak…
      Apalagi pada masa pacaran pasangan sangat pandai menutupi borok, akhirnya saat menikah jadi kaget ๐Ÿ˜€

  2. itu namanya hikmah dibalik musibah, tapi alangkah lebih baiknya kalau dalam berumah tangga itu saling berbagi dan saling mengalah, tidak hanya satu pihak saja yang mengalah terus, agar rumah tangga itu sendiri terasa lebih indah…

  3. ya mba,semua pasti ada hikmahnya.
    orang yang sabar insyaallah di sayang sama tuhan.
    siapa tau kalau kita sabar,selalu mengalah suami tambah sayang sama kita.karena kecantikan dari dalam itu lebih penting….

  4. Alhamdulillah, kesabaran berbuah senyuman,
    semoga segera mendapat amanah lagi sahabatnya Kin, tentu dalam naungan cinta ๐Ÿ™‚

  5. Bukan hal mudah melangkah dengan sabar namun meski begitu adalah sebagian dari proses yang mesti harus kita lewati….

    Semoga kesabaran selalu akan membawa hikmah

    Salam hangat

  6. Menikah itu masalahnya bukan cuman itu, masih banyak lagi dan nggak akan pernah habis. Tapi pernikahan yg bisa melewatinya, akan menjadi pernikahan yg kokoh. Emang begitu ujiannya.
    Tapi jangan takut Kin, enaknya jauh lebih banyak kok. Insyaallah.

  7. Dua tahun di awal pernikahan merupakan masa yang paling berat, karena merupakan masa penyesuaian. Disini dibutuhkan kesabaran, dan masing-masing harus bisa memahami pasangannya, kekurangan dan kelebihannya.

    Semoga teman Akin bisa mengatasi permasalahannya, dan hubungannya makin akrab.

Leave a reply to Haddori Cancel reply