“Mbak, tolong jawab pertanyaanku dengan jujur ya…” Kata Tiwi (bukan nama sebenarnya), salah seorang sahabatku.
“Ada apa, Wi?” Tanyaku. Kuletakkan sumpit di mangkuk mi ayamku. Kuhadapkan badanku pada Tiwi yang sedang duduk di sampingku. Tampaknya ia ingin memulai pembicaraan serius.
“Misalnya kecantikan diukur dengan skala 1 sampai 10, kira-kira menurut Mbak, aku berada pada angka berapa?”
Agak terkejut aku mendengar pertanyaan Tiwi. Yang aku tahu, selama ini Tiwi sama saja seperti diriku. CUEK. Kami tidak peduli masalah kecantikan dan tidak mengenakan make-up di wajah. Untung saja masih ingat pakai pelembab dan bedak talc 😀
“Mengapa kamu bertanya seperti itu?” Tanyaku.
“Insya Allah lusa Mas Adit datang. Dia ingin bertemu denganku, Mbak”
Aku baru ingat cerita Tiwi beberapa waktu lalu tentang Adit. Mereka sedang dalam proses ta’aruf. Lusa adalah kali pertama mereka bertemu.
“Aku khawatir dia tidak akan suka padaku, Mbak. Yang kutahu wanita-wanita yang bekerja di sekelilingnya itu cantik-cantik dan menurutku kecantikan mereka berangka 9.”
Hmm… Aku sangat memahami perasaan Tiwi. Pertemuan pertama bisa menjadi saat yang penting untuk menentukan langkah selanjutnya. Apakah seorang laki-laki akan menyukai calonnya dan meneruskan ke pernikahan atau tidak.
“Wi, kamu itu cantik. Bila fisik yang menjadi takaran skala kecantikan yang kau maksud, maka aku akan mengatakan nilai kamu itu 8.”
“Ah, masa’ sih, Mbak?” Tanya Tiwi tak percaya.
“Bener loh, Wi. Kamu itu cantik dan menarik dengan postur yang tinggi”
“Tapi aku kan hitam, Mbak. Kulitku keriput lagi. Hmm… mataku juga sipit”
Aku tersenyum dalam hati mendengar ucapan Tiwi. Bila membahas masalah mata sipit, aku mendadak jadi teringat banyak seleb Korea yang melakukan operasi plastik untuk mendapatkan bentuk mata yang bagus. Bukan… Aku bukan bermaksud menyuruh sahabatku itu untuk operasai pembesaran kelopak mata, hehehe…
“Beneran, Wi. Physically nilai kamu adalah 8. Belum lagi dimataku kamu itu smart. Itu adalah nilai lebih yang kau miliki. Kamu nggak perlu minder dengan yang kau sebut berangka 9 itu.” Kataku meyakinkan Tiwi.
“Hmm… Begitu ya, Mbak”
“Iya, Wi. Semangat ya!”
“Terima kasih ya, Mbak” ucap Tiwi sambil kami ber-cipika-cipiki saat akan berpisah.
*******
Pada sebuah jendela YM, keesokan harinya…
Aku : Bagaimana kabarnya? (yang kumaksud adalah tentang yang kami bahas hari sebelumnya)
Tiwi : Alhamdulillah baik. Setelah Mbak bilang angka 8 itu, aku jadi lebih yakin untuk bertemu dengan Mas Adit, Mbak 😀
Aku : Alhamdulillah… Semangat ya!!! 😀
*******
Beberapa hari kemudian, saat chat di YM…
Aku : Bagaimana kabar pertemuan kemarin?
Tiwi : Hmm… Insya Allah akan ada kelanjutannya, Mbak 🙂
Aku : Alhamdulillah… Selamat ya… 😀
______________________________________
Hmm… Ternyata hal yang menurutku bukan merupakan sebuah masalah, bisa jadi menurut orang lain adalah masalah. Misalnya tentang kecantikan seperti kisah yang kutulis diatas. Sahabatku menjadi kurang percaya diri karena merasa dirinya kurang cantik, padahal sebenarnya dia memang cantik.
Aku sama sekali tidak menyalahkan sahabatku itu, apalagi merendahkannya. Krisis percaya diri memang sangat wajar bila terjadi. Hal itu sangat manusiawi. Pada masa-masa seperti inilah seorang sahabat (seperti diriku) dapat berperan untuk membangkitkan kembali rasa percaya dirinya.
Gambar ilustrasi dipinjam dari blog Pak Iksa.
@Ari : judulnya gak usah dijawab 😀
siapapun akan merasa kurang bila dibandingkan dengan orang lain.. karena kebanyakan hanya melihat terus ke atas. hemm… saya pikir memang harus mengalami proses ini sebelum pada akhirnya menyadari bahwa ada sisi dirinya yang cantik/ganteng.. ahahha
#narsis mode on
Hahaha… Mesti pandai bersikap positif untuk diri sendiri ya…
Tapi jangan kelewat narsis juga ya… 😀
Mbak Akin cantik kok, beneran deh! 😳 😳 😳
untuk mbak Tiwi, kecantikan sejati adalah kecantikan dari hati nurani Mbak! kecantikan fisik akan pudar seiring dengan berjalannya waktu
Hahaha… Judul bukan untuk dijawab, Ka 😀
Setuju banget denganmu, bahwa kecantikan akan pudar. Lama-lama ya keriput juga 😀
Saya ikut senang… 😳
Aku juga senang, Sop
Hehe… 😀
kira-kira saya cantik juga enggak ya hahaha
Mungkin kalo didandanin, bakalan cantik juga, Mas. Hehehe…
Salam kenal.
Blog anda enak untuk dibaca.
http://www.multibrand.biz
Salam kenal juga 🙂
sbg lelaki sy menilai wanita bukan krn dia cantik, tp justru dr ke-smart-an dia, bagaimana dia bisa menerima umpan bola2 yg saya lempar ke dia…
Jadi point nya adalah wanita smart akan mengalahkan wanita cantik
wanita smart akan menutupi kekurangannya dgn apa yg dia miliki
tetapi wanita cantik akan merasa hina jika dia sudah tidak cantik lagi…
so merasa smart lah wahai engkau wanita…
🙂
Wah… “wanita cantik akan merasa hina jika sudah tidak cantik lagi”
Sampai segitunya ya wanita… 😀
ehem…makasih ^_^
Hehe…ke-GR-an
Salam
Menurut aku semua wanita itu dilahirkan cantik. 🙂
Setuju banget, Mbak…
Itulah wanita 🙂
Lapor Ka, Orin cantik loh *langsung ditimpuk 😛
Menurutku, semua wanita adalah cantik, semua pria adalah tampan, sebagaimana setiap individu adalah spesial. => untuk Mba Tiwi
Setuju banget, Rin..
Masing2 orang memiliki nilai diri 🙂
sebagai wanita, kita kudu pede kalau kita ini cantik, ya to? 🙂
Jadi, dengan pede saya bilang, kalau saya cantik, hehe..
Setuju!
Entar kalo bilang ganteng, orang2 pada heran jadinya 😀
Iya, tapi kitanya sering tidak sadar … ^_^
Keseringannya pingsan ya, Bang
…
Gambar ilustrasi dipinjam dari blog Pak Iksa.
…
Hahaha …
Mantaaaabbbb
Ilustrasi buatan Om Iksa itu memang keren sangat
salam saya
Hehehe… bagaimanapun, sumber gambar mesti dicantumkan kan, Om…
wah, wanita yang Ayu hanya saya saja, sisanya cuantik cuantikk.. haha.. *coz nama saya Ayu*
salam ^__^
Hehehe… biasanya kalo orang Jawa itu ayu-ayu… 😀
salam blogger…mohon arahannya…. saya seroang newbie… follow balik yagh saya sudah follow blognya…. kunjungi juga yagh bl;og saya riz-ved.blogspot.com
Makasih atas kunjungannya ya… 🙂
Bener tu, kadang-kadang perlu diyakinin lewat sahabat buat menambah kepedean kita.
Kita semua terlahir cantik kok. Ya kan, Akin? 🙂
Pastinya… Karena Allah menciptakan perempuan dengan segala keindahan yang dimilikinya 😀
gambarnya itu cantik kok…
siapa ya?
sedj
Hehehe…
memang cantik gambarnya…
*ngakak guling2*
cantik memang relatif, sebagian besar wanita merasa perlu mengoreksi penampilan saat akan bertemu seseorang… selalu merasa ada yang kurang, gak cantik lah atau pendek lah… padahal mungkin dimata cowoknya sudah sempurna ya…
mungkin karena rasa khawatir. Khawatir ditinggalkan 😀
krisis percaya diri dan krisis mengikuti hati nurani ya mbak…..
harus dibangun lebih kuat lagi 😀
Bener banget, Mbak… Kalo nggak pede, bisa merembet ke hal lainnya 🙂
mbak akin cantik loh…
padahal ceritanya bukan tentang mbak akin ya 😀
cuit..cuit…pasti kaka akin naik turun tuh, hahaha…
jgn dibilang gitu mbak lel, nanti gak mau mandi seharian, hahaha…
pisss**
emang yang g cantik yang kayak apa toh?
apa sih ukuran yang dibuat menilai?
Kecantikan itu benar2 relatif dan subyektif 🙂
Meskipun misalnya menggunakan skala 1-10, setiap orang bisa berbeda2 hasilnya 😀
Hahaha…
Ari… jangan ngiri dong 😀
Mbak Lely itu sangat memahami… Haha…
siapa yg ngiriiiii….
aku tak mau jadi cantik 😛
kadang orang perlu diyakinkan orang lain dulu baru merasa yakin dan lebih pede. Beruntunglah Tiwi punya sahabat seperti kaka akin kalo teman yang lain belum tentu membesarkan hati atau malah dibecandain…ya ngga jauh amat-amat sama Asmiranda kalo dilihat dari sedotan…tu kan malah nyesek jadinya…he…he…
Hahaha…
Apalagi kalau bilang “kayak Asmirandah dilihat pake sedotan dari hongkong” 😀
Mungkin langsung musuhan 😀
baru aja mau aku jawab judulnya hehehe.
Cantik itu realtif ya ka. ada orang yang cantik tapi seorang pria menganggapnya tidak cantik atau sebaliknya
Bener banget, Mbak…
Pandangan setiap orang bisa berbeda-beda 😀
memang kok kabarnya kalo orang akan melalui tahap pernikahan, biasanya lebih sensitif terhadap hal-hal yang mungkin awalnya dianggap biasa… .
Ada perasaan was-was ya?
Khawatir bila sesuatu hal, meskipun kecil, bisa mengganggu rencana yang ada 🙂
Kalau saya poinnya berapa ya?
Kalau saya ngasih nilai ke orang termasuk murah lho Mbak…
Rentangnya nggak 0 s.d 10 tapi 6 s.d 10 😀
Pak Mars saya kasih nilai 9 😀
entah kenapa, kalau lagi baca cerita kek gini pengen bilang :
“hei semua wanita cantik loh, dan kecantikan itu bukan fisik saja, tetapi dari hati juga”
🙂
tapi, terkadang kita butuh diingatkan oleh orang lain, seperti Tiwi gitu.
sama kek aku juga, kadang… (eh sering ding. hehehehe)
Hehe… kadang kita memerlukan orang lain untuk membuka mata kita 😀
aku ngiranya yang ada di gambar itu mbak Tiwi nya, ternyata hanya ilustrasi….
benar sekali setiap orang ternyata menyikapi masalah itu berbeda-beda, ketika saya melihat suatu hal itu masalah teman saya malah santai saja dengan suatu itu,….
Hehehe… yang di foto itu gambar saya 😀
emang canting si kakak mah
canting itu apaan ya? 😀
Kenapa judulnya engga boleh jawab? padahal kan pengen njawab hohooho
Apalagi emang bener kok kakakin cantiq lhooo
*jangan bilang saya pengen dikasih dompet spt yg di foto Pakde Cholik ya* hihihi
Saya kira lumrah kok apa yang dirasakan Tiwi, dia butuh penegasan dari seorang sahabat yang dapat memotivasi dia untuk lebih percaya diri.
Semoga kisah taarufnya berakhir bahagia, amin!
Hahaha… sori banget, dompetnya dah habiss
Alangkah indahnya bila ta’aruf berlanjut ke pelaminan 😀
Kecantikan bukanlah jaminan, ketampanan bukanlah ukuran, amalan adalah suatu jaminan, ketaqwaan adalah ukuran (Dikutip Dari nasyid The Fikr : Semua Sama)
assalamu ‘alaikum..
Wah ternyata sebuah pertemanan yang dekat sangat beruna bagi pembangun motivasi yang besar…
Seoga mba tiwi selau besama dalam kebesamaan dengan kekasihnya…
Sahabat besa menjadi penyokong di kala lemah 🙂
mbak ini kirain ngomongin diri sendiri..ternyata temennya..
apa mgkn spupu mbak itu? hehe
Hehe… Penasaran ya, Ri… 😀
Jadi, aku dapat nilai berapa, Riii??
hahaha…kan udah bilang, mbak 1 aja..’
Huh…
Ari jahhaaattt!!!
Ikutan seneng denger ending yang membahagiakan.
Ternyata dukungan positif itu bisa menambah ‘grade kecantikan’, dengan percaya diri, semuanya pasti lebih baik…
😀
Hmm… kalo pinjam istilah Tiwi : “Mood booster” gitu, Mbak 🙂
Insya Allah happy ending 🙂
yang penting percaya diri dan be yourself pasti akan keluar aura kecantikannya… bener gak? 😀
Setuju banget, Mas…
Gak perlu niru2 gaya yang angka 9 itu untuk menjadi cantik 😀
Semoga hubungan teman Kakak terus berlanjut ke jenjang yang indah, Amin,,
Kalo Kak Akin nilainya sepuluh..!
Hahahahaha…. 😳
kok saya dikasih nilai 10???? 😆
Yang lain aja cuma ngasih nilai 8
cantik cantik….
ini mau cerita tiwi apa mau nanya kakaakin cantik nggak…hehehe
Ini beneran tentang Tiwi kok, Mbak….
Hehehe…
haha… lucu…
Maaph mbakk kalo ga’ nyambung dengan artikelnya tapi mbakk dapat award lagi silahkan ambil di SINI..
Kalau udah jodoh ukuran cantik gak masalah keknya 🙂
yg pasti aku cantik…wkkw oalah pedenya 😀
Wah cantik hati keknya lebih dari segala kecantikan di dunia 😀
aku juga dulu begitu mbak (waktu masih gadis)…tiap mo ketemu-an sm cowok langsung ngga pede gitu….takut pas ketemu muka, cowok itu kecewa trs ngga mau melanjutkan hubungan lagi……
tapi ternyata itu hanya perasaan aku sendiri….intinya mah kita harus yakin pada diri sendiri dan Pede…
cantik atau tidak relatif sih mbak..
dari sudut pandang mana orangnya melihat
menurut sil seperti itu…
kalau tentang pertanyaan itu, dari sudut pandang sil
mbak akin cantik kok…wkwkw
untuk tiwi temannya mbak akin, semoga jodoh sama mas itu ya…dan bisa segera menggenapkan dien nya..hehe
jadi cantik itu masalah persepsi yah?
bahagianya Tiwi bersahabat dgnmu Kak, yg bisa meyakinkannya dirinya pd saat dia butuh support.
dan, menurutku wanita yg seperti Kakaakin lah yg cantik, mampu membantu siapa saja saat dibutuhkan 🙂
salam
dan, pastinya , semua wanita itu cantik ya Kak 🙂
That’s what friends are for…sahabat ada disamping ketika kita sedang senang maupun susah…meskipun kadang2 sahabat itu suka ngeledekin lebih ‘pedas’ dari temen biasa…:-)
percaya diri adalah kunci dari kecantikan……..
salam kenal
aha… ternyata yang seperti itu, bisa dikatakan kurang percaya diri juga, ya, kak ?
*mengatakan pada diri sendiri : saya cantik…saya cantik…saya ganteng..eh ? ! he.. he.. 🙂
salam kenal, kak akin
Itulah gunanya sahabat Kaka akin..
Duh kasian yah Tiwi ko krisis PD,ahh smangat donk,karena kecantikan tidak hanya dari rupa,kecantikan terlihat kala orang itu tersenyum tulus,ciyee..
Kaka akin cantik kalo tersenyum hihii..
Sekarang mau konsul nih Ka..
Aku cantik ga ya? poin nya berapa ?hahah..
banyak inspirasiny tmn2 blog…. pengen bljar nulis nih……. blog walking… kunjungan balik ya mbak? salam silaturrohmi
Perasaan ini mgkn banyak menghinggapi mereka yg mau nikah yah? Perasaan yg manusiawi sekali… padahal bagi orang yg menilai dari kualitas kepribadian nggak pernah dipusingin sama rupa luarnya, ya nggak Kak?
salam kenal, Kakaakin..
[…] telah menginspirasi saya untuk membuat beberapa tulisan. Salah satunya saya terusik oleh postingan Kakaakin berjudul : “Apakah Aku Cantik? ” Pertanyaan yang sangat lumrah dan manusiawi, menurut […]