Pagi itu matanya sembab. Meskipun ia mencoba menutupi bengkak matanya dengan menggunakan eyeshadow, tapi aku tahu bahwa sahabatku itu habis menangis semalaman. Ini adalah kali kesekian ia berangkat kerja dengan mata seperti itu.
“You cried again” kataku padanya.
Ia mengangguk. Perlahan kami bergeser ke ruang perawat yang sepi.
Berderet kisah sendu tentang pernikahannya, terutama suami, kudengarkan satu persatu. ‘Mendengarkan’, hanya itu yang dapat kulakukan karena minimnya pengetahuanku tentang kehidupan berumah tangga.
Air mata membasahi kedua pipinya. Ia bercerita dengan bibir yang bergetar. “Aku tidak tahu lagi, apakah dia menyayangiku?”
“Sabar ya” sahutku. Aku hampir bisa merasakan perih di dadanya. Aku tahu bahwa sahabatku itu melayani suaminya bak seorang raja.
Ingin kumemeluknya, tapi urung kulakukan, karena aku tak ingin menangis. Aku sudah lumayan banyak mengeluarkan air mata untuk permasalahanku sendiri.
Setelah berbincang-bincang hampir 1 jam, sahabatku itu mulai mengeringkan air mata di wajahnya. Ia merapikan kembali riasannya yang sempat luntur oleh air mata.
“Semoga kau dapat suami yang benar-benar sayang dan mau menjagamu” katanya padaku.
“Aamiin. Semoga permasalahanmu cepat selesai. Kuharap kau bisa lebih sabar lagi ya”.
jangankan kak Akin yang belum berumah tangga, aku yang sudah punya anak 2 aja masih perlu belajar kok
“apakah dia sayang padaku?”… ehm tanya aja hatimu??
untuk mengetahuinya coba tanyakan langsung mba… 🙂
Salam Takzim
Ikut mendoakan semoga kakaakin mendapat suami yang seperti diriku (halah PD banget sih) dan semoga sahabata kakaakin diberikan kesabaran
Salam Takzim Batavusqu
smoga permasalahan sahabatnya cepat selesai…suka sedih yach klo lihat teman dapat suami seperti itu…..mudah2an temannya diberikan kesabaran……
utk Kakaakin, smoga cepat mendapatkan jodoh yg terbaik…amiin….
jangan trauma yachh…takutnya krna temannya sering curhat masalah rumah tangganya, kakaakin jd trauma utk berumah tangga…..krna setiap orang akan diberi cobaan masing2…..berat/ringannya tergantung bagaimana kita menyikapinya……
Wah untuk siapakah posting ini………? posting kebimbangan hati……… dalamnya laut bisa dikira dalamnya hati siapa yang tahu….. hanya sebats dirasa.:)
Semoga bukannya membuat takut berumah tangga namun membuat dewasa dalam memandang sebuah permaslahan. Termasuk permasalahan rumah tangga.
Hhhhhh …
menghela nafas panjang …
semoga semua baik-baik saja
salam saya Kak
Kiraend Mbak yang di bincang khan tau2nya sahabat mbak, saya do’a khan biar suami temen mbak itu bener2 mencintai sahabat mbak..
amiennd..
rumah tangga emang hanya indah dipandang sebelum kita berada disana, tapi setelah kita menjalaninya, satu persatu rahasia mulai terkuat dan parahnya lagi rahasia itu tetap menjadi misteri yang kaadang tidak bisa kita mengerti ..
🙂
aku pernah dengar kata2 .. “setelah menikah, cinta lelakimu akan berkurang hingga tinggal 50% saja ..”. tapi kalo masalah sayang itu dah beda, semoga ketika cinta mulai terkikis, tapi sayang masih tetap ada ..
salam 🙂
Kalau sering menyakiti dan membuat kita menangis, berarti udah nggak sayang. Tidak ada orang yang sayang tapi menyakiti bukan?
Salam sayang Kakaakin………
hmmm..sebuah tulisan tentang kekecewaan ya…dalam sekali tulisannya…penuh dengan airmata…
🙂
amiiin…
wish u all de best ya Mbak!
Semoga diberikan jalan terbaik…
Ha nggak mengerti yang terjadi .. semoga semua berakhir dengan baik ..
Memang tidak mudah berkomunikasi, dengan pasangan sekalipun ..
Salam..
Hm… ijin menyimak saja.
Salam
😦
semoga cepet dpt jalan keluar ya..
Pertanyaan yg hanya bisa dibuktikan oleh waktu 😀 *jawaban standart*
IKut mendoakan! 🙂
Baca bagian terakhirnya aku jadi terharu… aku juga turut mendoakan semoga suamimu kelak menyayangi keluarganya.
o ya, ada award buat kakak. Tolong diambil di blog saya yaaa…
Mohon maaf karena selama beberapa minggu ini saya tidak mampir. Alasannya, baca aja di blogku ya.
Kita memang hanya bisa mendengarkan….
Dan kalau makin parah, dianjurkan untuk menemui psikolog..terkadang pertengkaran hanya karena miskomunikasi…..
Phew.. No comment ya Ka. Semoga semuanya segera membaik. Amiiin
wah,sebaik’a banyak soal’a Tahajud sist biar dapet pencerahan dari Tuhan biar mempermudah menyelesaikan masalah tersebut
itulah kehidupan mbak…sy hanya bisa berdoa semoga semua segera membaik, amin…yg sabar ya buat temannya.
begitulah cinta manusia … kekuatan cinta manusia hanya berasal dari Tuhan.
pernikahan itu sudah tentu ga melulu mulus Kak,,
kalo sahabatnya bisa melewatinya,, bakal semakin solit,,
semoga Akin menemukan yang sayang, sesuai dihati lagi 😀
Kehidupan tidak selalu lurus dan mulus, kadang kita perlu kelokan bahkan tanjakan buat lebih mendewasakan…
Keep spirit!
jadi ikutan sedih bacanya 😦
sabar yah…tapi ga semua laki-laki gitu kok…contohnya aku…wkwkwk
semoga permasalahan temannya segera terselesaikan dgn baik ya Kak.
sebenarnya , bukan sayang atau cinta, jika itu menyakitkan ya Kak 😦
salam
sahabatku atau “aku”??
kenapa suaminya..suaminya kenapaaa??? 😀
kalau sudah menyangkut masalah rumah tangga orang lain, aku juga biasanya cuma bisa bilang sabar. Dengan menjadi pendengar yang baik saja mungkin sedikit melegakan bagi sahabat Kakaakin.