Ikan oh Ikan

Pagi ini salah seorang keluargaku datang mengantarkan 5 ekor ikan segar. Mungkin berat totalnya sekitar hampir 2 kilo. Tentu saja ikan ini masih utuh, karena baru saja dipancing dari laut. So, artinya aku harus turun tangan menyiangi ikan ini. To be honest, rasanya sudah berbulan-bulan aku nggak menyiangi ikan. Kok bisa?? Tau sendiri lah… aku selalu memanfaatkan servis ekstra dari pedagang ikan.

Biasanya percakapan yang berlangsung seperti ini:

Aku : “Bu, ikannya sekalian disiangin ya…”

Pedagang : “Iya… maunya dipotong bagaimana?”

Aku : “Dipotong goreng aja, Bu”

Setelah itu, ibu pedagang ikannya udah ngerti mesti bagaimana. Bila ingin dibakar, biasanya ikan tidak dipotong-potong 😀 Mungkin hal ini sama juga di daerah-daerah lain ya…

Lama nggak nyiangin ikan alhamdulillah nggak membuatku lupa cara nyiangin ikan 😀  *lebay kuadrat*

Saat nonton drama “Oshin” dulu, aku merasa kagum pada cara Oshin berdagang ikan. Ia selalu membersihkan ikan yang dibeli oleh pelanggan. Karena masa kecilku dulu belum ada layanan seperti ini, jadi aku sering dapat tugas membersihkan ikan.

Rupanya seiring dengan perubahan jaman, lambat laun kebiasaan orang di pasar berubah. Ikan yang  dibeli akan disiangkan sekalian demi kepuasan pelanggan. Jadi pelanggan hanya perlu mencucinya hingga bersih di rumah. Bisa jadi, bila mereka tidak menambahkan layanan ini, maka pelanggan akan membeli ikan di tempat lain yang lebih meringankan 😀

Menurutku itu adalah strategi pasar untuk menarik lebih banyak pelanggan. Dengan kesibukan yang semakin meningkat, kalau memang bisa, pelanggan inginnya saat pulang ke rumah dapat langsung memulai proses memasak. Lebih menghemat waktu ‘kan… 🙂

Namun tetap saja, kemampuan menyiangin ikan tak boleh hilang dari diri wanita *lebay*. Karena siapa tau bakal ada orang yang memberi ikan utuh, atau mungkin ikan hasil pancingan, jadi tak ragu lagi untuk menyiangin sendiri :mrgreen:

________________________________________

Sebuah postingan dadakan. Masih belum sempat jalan-jalan ke blog Sahabat, karena aku terlalu sibuk ‘jalan-jalan’ di dunia nyata. Ditambah lagi FLASH yang amat sangad menyedihkan 😦 😦 Permissi… aku mau berangkat kerja dulu ya…  (mmpph… semprot parfum banyak-banyak… bau amizz :mrgreen: )

65 thoughts on “Ikan oh Ikan

  1. Servis ekstra saat ini sudah masuk kesegala sektor, termasuk pedagang sayur.
    Mulai ngupas sampai motong2, bahkan sampai kebentuk pepesan yg siap diolah.
    Pembeli cuman nyalakan kompor lalu nangkringkan diatasnya… 😀

  2. sekarang memang sudah banyak servis tambahan utk pelanggan ya Kaakaakin,.
    yg diuntungkan terutama bunda krn paling males kalau hrs masak , segalanya dr awal, maunya cuma tinggal bumbui langsung diolah ( dasar pemalas 🙂 )
    salam

  3. kalo di kota2 emang sudah satu paket: beli plus dibersihkan ikannya. Tp kl di desa….dibayarpun pedagang nggak mau susah2 menyiangi ikan…duh sengsara deh kl pulang ke desa n beli ikan ^^

  4. iya ya..jaman dulu akau terus kebagian nyiangin ikan,
    apalagi kalo bokap pulang mancing, bawa ikan banyak2
    udah bersih baru bagi2 tetangga

  5. absen kak,,kalo saya sukanya menyisiki ikan..
    sering juga mendapatkan ikan dari saudara saya yang jadi nelayan,,
    sering2 lah makan ikan, katanya ikan itu bikin pintar, kayak orang jepang itu loh..hehehe..

    🙂

  6. Untuk ikan darat harus extra membersihkan sisik… beda dgn ikan laut yang sebagian besar gak bersisik. Menyiangi ikan tu keknya membuang jeroan ikan dan insangnya… Mudah2an betul ya, kakaakin.
    Saya juga sering kok menyiangi ikan kalo pas tugas di wilayah pesisir..
    Dimasak apa tuh ikannya?

  7. awalnya saya juga tidak bisa nyiangin ikan…but setelah jadi ibu jadi bisa dengan sendirinya… 🙂 tapi sekarang kalo beli ikan maunya juga yang langsung bersih tinggal goreng he…

  8. Wah… mampir ke sini pas jam makan siang kantor jadi lafer baca ttg ikan. Moga2 hari ini menunya ikan deh…*maklum kerja di pub -pabrik- jadinya makan siang massal, terima jadi dan tidak bisa pilih2 makanan 😀

  9. Termasuk layanan blog yang sudah banyak layanan ekstra yang memudahkan pelanggan sehingga tak perlu menyiangi lagi…

    Makasih ya sudah berkunjung…
    Gimana, Kaka-akin udah ikut juga ya,,,

  10. kakaakin,, kiriman ikannya dah sampe jakarta nih, makasih ya… (ngayal :mode on: ) hahhha.. gara2 kakaakin, daku jadi pengeeeeeeeeeeeen ikan,,, 😦

  11. klo disini biasanya daging ayam teh yang kaya gitu
    soalnya pantainya juga jauh pisan
    sangat jauh (bukan daerah pantai :mrgreen:)

  12. di tempat pelelangan ikan tidak ada loh layanan seperti itu,,
    kalau beli di pasar baru bisa ngancem yg jualan buat nyiangin,, 😀

Leave a reply to Kakaakin Cancel reply