Masih tentang pilkada nih… ๐
Setiap musim pilkada, warga selalu dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang diadakan oleh para calon kepala daerah yang akan bertarung pada pemilihan tersebut. Berbagai macam cara ‘merayu’ pun dilakukan. Beberapa yang kulihat selama ini adalah pertunjukan yang mendatangkan seleb ibukota, pasar murah, pengobatan gratis, pemberian uang cash dll. Tentu saja rayuan ini bertujuan tuk menggalang dukungan sebesar-besarnya pada pasangan tertentu dengan harapan merekalah yang akan memenangkan pilkada nanti.
Di depan warung tetanggaku yang berjualan kue mendadak terpasang banner nama warungnya, namun tentu saja pada banner itu juga terdapat gambar salah satu pasangan peserta pilkada. Saat ibuku ditawari banner untuk warung beliau, ibuku menolak, karena pasangan tersebut bukan pilihan beliau ๐
Salah seorang temanku menceritakan pengalamannya didatangi oleh tim sukses salah satu pasangan. Ia diminta untuk mengisi suatu formulir dukungan, fotocopy KTP, baru kemudian ia akan diberi uang Rp 25.000. Padahal janji tim sukses itu sebelumnya akan memberi RP 100.000. “Insya Allah aku nggak ngambil duitnya, Mbak. Meski berapapun jumlahnya. Aku nggak mau, itu kan namanya money politic…” kata temanku itu. Aku memuji pendiriannya ๐
Yang sedang ramai di kampungku kali ini adalah kacamata murah. Dari mulut ke mulut beredar kabar bahwa salah satu pasangan memberikan kesempatan untuk mendapatkan kacamata murah di salah satu optik. Ibuku tertarik ย pada promosi ini. Bagaimana tidak, kita hanya perlu membayar Rp 100.000 untuk sebuah kacamata. Namun bila ingin kacamata yang mahal, tinggal membayar Rp 500.000 saja.
Kuantarlah ibuku menuju optik yang dimaksud. Ternyata telah banyak orang yang antri untuk diperiksa matanya. Saat aku menanyakan pada salah seorang petugas tentang cara mendapatkan kacamata murah itu, ia mengatakan harus mengisi suatu formulir terlebih dahulu, baru kemudian mata diperiksa. Namun saat itu formulirnya habis dan sedang menunggu datangnya cetakan selanjutnya. Ia menyarankan agar ibuku kembali keesokan harinya.ย Keesokan harinya ibuku berangkat bersama tanteku yang ingin juga berganti kacamata. Akhirnya ibu dan tanteku berhasil diperiksa mata beliau, dan masing-masing membayar Rp. 100.000.
Namun ada satu hal yang mengganjal hatiku. Formulir itu. Sudah bisa diduga, formulir itu tentunya berisi kesediaan kita untuk mendukung pasangan yang menyediakan promosi ini. Bila kita telah membubuhkan tanda tangan disitu, itu akan menjadi semacam janji bahwa kita akan memberikan dukungan. Saat kutanyakan pada ibuku mengenai hal ini, dengan santai buku menyahut,
“Insya Allah nanti mama memang mau memilih pasangan ini kok. Makanya mama mau beli kacamata disitu”
Oo… jadi begitu. Aku bersyukur ibuku tidak termasuk orang-orang yang sangat memanfaatkan kesempatan sana-sini, meraup segala apa yang ditawarkan oleh setiap pasangan calon kepala daerah, bahkan ada yang sampai berjanji memberikan dukungan pada pasangan yang ini, juga pasangan yang itu ๐ฆ
Hmm… aku jadi tau deh pasangan mana yang telah membuat ibuku jatuh hati ๐
-oOo-
Bagaimana dengan persiapan pilkada di kota lain nih? Semoga ntar nggak bakalan anarkis lagi ya…
asli, ini trik baru dalam upaya memenangkan pilkada. semakin usia “demokrasi” di negeri ini para politikus kok makin kreatif saja ya ๐
Semakin beraneka macam saja triknya…
asli, ini trik baru dalam upaya memenangkan pilkada. semakin tua usia โdemokrasiโ di negeri ini para politikus kok makin kreatif saja ya ๐
Itu pake duit dari mana ya โ
duit sendiri, klo kepilih kan balik modal,
gak kepilih ya demo ke kpu, hehehe…tipikal
calon pejabat sekarang
Marilah bagi yang kalah menerimanya dengan lapang dada. ๐
Kalo nggak terima… bisa2 cenderung anarkis ya… ๐ฆ
Wah…tertarik dgn program kacamata murah..lagi butuh ini buat ganti yang lama….bisa titip enggak Kakakin….? eh…eh…eh (just kidding..!)
Salam
Hayo… Bapak minus/plusnya berapa… ๐ ๐
*kidding juga*
harus cermat dan pandai dalam menentukan pilihan ya Kin… semoga ga salah pilih… ^^
Hehe… Insya Allah, Mbak ๐
Semoga yang amanah lah yang terpilih…
Kira-kira kalo gak pake embel-embel fasilitas gitu, ada yang milih gak ya… hihihiii jangan2 malah disangka pelit.
Spertinya susah deh… hehe…
hadoh..kalo saya insyaalloh golput mbak..
orang kata pak RT di Sempaja (tempat saya tinggal saya sekarang) saya gak boleh milih, karena belum punya KTP Samarinda, padahal udah setahun disini..(hihihihi…)
yah, Alhamdulillah lah, kan saya disini harus independent, gak boleh memihak pada siapapun…
hidup kaum independent!!
๐
Hahaha… hidup kaum independent! ๐
Btw, kok blum punya ktp smd? mungkin belum ngurus surat pindah ya?
iya mba..repot…
padahal saya juga kerjanya pindah2 melulu…
ups..jangan kasih tau pak RT yah… ๐
moga yang bener2 jujur
dan peduli yang maju2 itu ya.. ๐
Mudah2an…. ๐
saya gk milih akh…
hehehe….
Ya udah, nggak papa ๐
Dari dulu aku ngga pernah ikutan Pemilu dan Pilkada, pertama karena males dan juga ada masalah dengan data kependudukan.
Dan anehnya, pernah juga saya didatangi Tim Sukses untuk minta dukungan dari tim sepak bola yang saya kelola.
Gimana ngga mau terima, ada satu juta rupiah… Kan bisa buat beli kostum baru… soal coblos ya nanti dulu…
Pernah saya dinasehati guruku, jika ada Caleg, CalBub, yang kasih uang, terima saja uangnya dan jangan pilih orangnya.. ๐
salam
Keputusan yang cerdas…
makin kreatif ya cara promosinya,
mama akin pinter ya,
kalau nggak sesuai dgn hati berarti beliau ngak jadi ganti kacamata dong ya
Iya, Mbak…
Spertinya begitu ๐
Kegiatan yang diadakan oleh pasangan lain, ibu saya cuek aja
di korea juga lagi pilkada kin..
Aku pernah nonton drama “City Hall”, ada tentang pilkadanya gitu. Ternyata mirip aja di Indonesia (pake duit2an juga gitu)
Saya sih mendukung siapa aja yang jadi pemimpin, cuma bisa mendoakan: semoga jadi pemimpin yang amanah. Amiin.
Btw, saya juga mau kacamatanya, tp nggak pake ngisi formulir….boleh nggak ya, satuuuu aja??? ^^
Hehe… kagak boleh lagi, ntar pihak optiknya rugi karna gak ada bukti fisik untuk claim ke pasangan yang menggunakan jasa mereka…
Mbak akin, kalau di samarinda seberang, pasangan mana nih yang sepertinya mendapatkan dukungan dari warga disana? Trus, sudah mulai nggak kampanye dengan memanfaatkan pengajian. Kalau di wilayahku, sudah mulai tuh yang kaya gituan. Trus, ujung2nya nanti ada pembagian jilbab
Kalo di smd-sbrg spertinya banner Pak Ipong beredar dimana-mana, tapi entahlah mengenai dukungannya
Kalo di pengajian bagi2 jilbab, spertinya merata dimana-mana ya… ๐ฆ
wah, ada saja cara untuk menggaet pemilih…
kata warga : “waah… lumayan, murah banget kacamatanya”
Hehehe…
amin ๐
tapi saia sendiri gag tau kapan jadwal pilkada di daerah saia ๐
Hehe… gak papa… yang penting ntar milih kan?? ๐
hahaha
td malam nyebelin ada yang nempelin
stiker pilkada
eh sendalnya gak dilepas
jadi teras rumahku kotor banget
soalnya ujan gitu
berlumpur dah
Yah… mesti sabar deh ๐
Atau mau protes ke markas pasangan yang ada di stiker itu?
Begitulah Pilkada berlangsung…
dan jangan heran abis pilkada banyak yg stress.. seharusnya berlajar dr pengalaman mereka bisa berbuat yg lebih bukan dengan trik2 ๐ฆ
Ikutan kata hati… seperti bundanya mbak ^_^
Pantas aja bisa stress ya, udah berapa duit yang dikeluarin… untung kalo nggak ngutang ๐ฆ
Siip… ikutin kata hati ๐
kebanyakan mereka menggadaikan rumah, mobi dll mbak ๐ฆ
(pengalaman tetangga yg mencalonkan diri)
Alhamdulillah skrg lia gk ikutan milih padahal di batam ada pilkada juga ๐
Semakin pntr ya tksx, eh politks mksdnya.XD lam kenal. .
Salam kenal juga..
Makasih udah mampir ya ๐
saya mah g ikutan pilkada..g tau deh saya terdaftar sebagai warga daerah mana y hihi waktu pemilu aja saya g milih ๐
Hehe… males ikutan ya ๐
habisnya saya di kampung saya udah g kedata
di bogor juga cuma KTP nya doang hihi
Politik memang kayak gitu,Mbak. Kadang menghalalkan segala cara….
Mau dibawa kemana ya… ๐
Disini juga sama,Mbak. Iming2 yang tidak terbukti. Banyakin maksiat aja, udah pilkada…semua selesai, iming2 tinggal iming2 doang ๐ฆ
Bagi warga, nunggu 5 tahun lagi deh tuk menikmati berbagai fasilitas yang bertaburan saat musim pilkada…
Fasilitas yang hanya sebntar manfaatnya, tapi dosanya begitu berat untu dipikul ๐ฆ
berat sama dipikul ringan sama dijinjing kalao kata pepatah mah ๐
Money politic terus, bisa nggak ya dihilangin ?
Mungkin bisa… one day…
Seperti ramalan Joyoboyo, kini zaman edan … money politic … selalu berpacu … ๐ฆ
Gimana kalo ambil jalan tengah : “Ambil uangnya jangan pilih orangnya!” … hehehe … ๐
Yah… mendingan nggak usah diambil deh duitnya ๐
macam2 saja cara orang berkampanye sekarang yaaa
karena banyak duit keknya…
wahwahwahwa… ini bukannya nggak halah persaingannya yah??
aneh2 aja dah…
Hampir setiap pasangan ya gitu itu…
ada juga pemilihan Walikota Surabaya nduk
bentar lagi digelar
ketika ada calon yang minta dukungan saya katakan ” tulis dulu Opini anda di BlogCamp, baru saya pertimbangkan apakah saya mendukung anda atau tidak ” ha ha ha ha
Salam sayang selalu dari Surabaya
Wah… bakal dapat tali asih juga ya, Pakdhe?? ๐
makin kreatif membujuk rakyat utk memilih mereka.
padahal khan yg penting bukan bujuk rayu dan janji2 ๐ฆ
salam
good marketing,,,,
Politik memang unik ceritanya juga nyentrik kelakuannya memang mengelitik semakin mata melirik hatipun terasa terusik,,,
di tenggarong juga gitu kak
ada yg bagi-bagi gamis buat ibu-ibu pengajian
saya cuma khawatir kebanyakan keluar modal
nanti klo terpilih
malah sibuk mengembalikan modal
belum lagi kroni2nya
yg udah keliaran dimana2 nyari proyek
๐ฆ
kakiiiiiiiiinn aku baru mampir lagi yaaaaaa
maaaff yaaaaaa …
selamat pagi.
di kota Malang, Pilkadanya udah tahun 2008 kemarin, bebarengan dengan Pilkada Jatim.
tapi untuk yg Kabupaten Malang baru tahun 2010 ini.
semoga pilihannya Kakaakin bisa jadi yg terbaik.
terima kasih dan mohon maaf ๐ฎ
saat pilkada… saatnya rakyat kecil terima sembako..
juga terima janji-janji kosong..
juga berlatih mendengarkan caci-maki..
dan kebohongan-kebohongan..
salam sukses.. (pilkada semarang kemaren, saya gak milih)
sedj
mama kamu bijak juga ya?
sekalian memang itu pilihannya hahaha ๐
sayang sekali politik di negeri ini dikotori oleh praktek2 seperti itu ๐ฆ
Biasanya sih hanya untuk mencari dukungan secara kuantitas, sesudah semua berlalu, tentunya mereka sudah memiliki agendanya masing-masing, kaka.
Yang penting realisasi agendanya,kak. Bukan janji kampanyenya..
waktu kampanye kacamata murah
tapi setelah jadi yang lain jadi mahal
wah itu dia
di Mojokerto saya lihat di TV ada tindakan anarkis tentang Pilkada, semoga tidak menjalar kedaerah lain
salam dari pamekasan madaura
mohon dibuka….
kalau memang ada kesempatan kenapa tidak dimanfaatkan
yang penting bukan karena keterpaksaan
mantabs juga ya triknya, jualan laris promosi juga lancar
hebat tim kreatifnya
salam dari pamekasan madura
wew semakin kreatif aza yahh bikin trik terselubung nya..
ga tau nih mau pilih yang mna….soalnya pada ga kenal semua..
*ya iyalah..klo kenal mah namanya sodara ya mba..hihihi
nb: maaf ya mba lama ga BW.I-net lagi lelet banget.. ๐ฆ
maafkan saya
kacamata politik?
Ambil duitnya …
Contreng yang lain …
itu yang pernah saya baca di salah satu spanduk waktu jaman Pemilu Legislatif dulu
Salam saya
waktu itu aku nonton debat calon walikotanya kin
tapi aneh juga ya koq buat form seperti itu hehe kesannya ga ikhlas ngasi kacamata murahnya :p
ach itu cuma akal-akalan calon anggota
iya ga ya??
??????????????
bingung nih mbak..
๐
[…] Kalau dapet Award dan Link Blognya nangkring diblog orang Mbak akin juga adalah orang pertama yang kasih award, menempatkan nama saya diblognya dan menghubungkan saya […]
Sama donk dengan di kota saya. Akhirnya jumlah pemilih ndak sampai 50 %, Ironis memang, tapi mungkin inilah salah satu alasannya. Money Politic.
tetap harus milih….dunks