Dari Pojok Utara Samarinda…

Kumasih menatap hujan…
Seiring bergantinya hari, aku masih berjaga. Namanya juga lagi kena giliran jaga malam, bukan keliling kampung loh πŸ™‚
Aku disini, duduk di teras depan puskesmas tempatku bekerja. Ngapain nih, malam-malam masih di teras?? Ini nih salah satu hal yang membosankan, di tempat kerjaku rada susah tuk mendapatkan sinyal GSM, black spot. Namun di beberapa titik terkadang penerimaan sinyal nya lumayanlah, skitar 2-3 bar, sperti posisiku skarang… Biasanya, bila kuingin nelpon, sms or ngecek email, harus nyari2 sinyal dulu… πŸ™‚

Hujan mulai berhenti…
Dan aku masih disini, menatap jalan raya Samarinda-Bontang di depan sana, yg dilalui oleh kendaraan yg semakin larut semakin besar pula ukurannya…
Teringat ku pada satu pasien yg tadi datang ke UGD, dengan keluhan nyeri ulu hati. Pasien itu seorang pria, dtg dengan diantar teman2nya, mengenakan kaos bertuliskan BRIMOB. Saat akan disuntik, bapak itu langsung kabur (cuma ke luar ruangan sih… πŸ™‚ ) sambil berkata “suster, saya dikasih obat aja… Saya takut disuntik. Daripada disuntik, mendingan saya ikut perang aja dah.” jyah…ternyata si om BRIMOB lbih berani pada peluru dari pada jarum suntik… :mrgreen:

Hujan telah berhenti… Dan kabut perlahan merayapi permukaan tanah… Kumasih disini..
Malam semakin dingin…
terucap do’a bagi penderita asma…mudah2an gak kambuh… πŸ™‚ mudah2an pengguna jalan malam ini berhati-hati, sehingga gak bakal ada kecelakaan… Mudah2an UGD-ku aman malam ini…
Karena sekarang aku sangat mengantukszzz….
Kabut semakin pekat… Membuat mataku semakin beratzz….-_-”

39 thoughts on “Dari Pojok Utara Samarinda…

  1. wah betapa tugasmu itu… sabar ya..

    hiasi saja sepi itu dengan dzikir kepada Allah.. atau dengerin murottal MP3 pasti sejuk menenangkan hati.. πŸ™‚

    Om itu mungkin bukan Brimob tapi hanya kaosnya saja.. πŸ™‚

    wah jangan-jangan udah tidur nih.. πŸ™‚

    • Alhamdulillah aman hingga subuh, gak ada pasien yg datang. Pasien rawat inap juga tidur dgn tenang… πŸ™‚
      Insya Allah bneran brimob Akh, karena salah satu tmannya itu bawa senjata (senapan)… Serem jg ngeliatnya…

  2. ya memang sudah sepatutnya berdoa agar tak banyak pasien.

    aku melewati rumah sakit selalu ada wajah yang sendu
    tak ada gurawan yang ada sedih mengalun berisi pedih
    uang lagi yang dikeluarkan habis
    dan berakhir dengan kemiskinan

    =================================
    kapan gratis biaya kesehatan

    • Alhamdulillah, pengobatan di RS Umum di Samarinda bisa gratis bagi pemegang kartu ASMARA ( asuransi kesehatan masyarakat Samarinda). Warga Samarinda yg dapat kartu ASMARA adlh warga yg belum punya jaminan kesehatan lain (Askes PNS, Jamkesmas, Jamsostek).
      Terlebih lagi pemegang kartu JAMKESMAS bisa dapat pengobatan gratis di RS Umum/Puskesmas di seluruh wilayah Indonesia.
      Tapi ya…masih banyak daerah lain yang tidak memberikan jaminan pengobatan bagi warganya… kasihan ya… 😦

  3. ujan juga sis?? weehh…enak buat merenung tuuh.. tapi heran juga ma pak pulisi itu…wkwkwkkk…takut ma jarum suntik..^^

    • Musim hujan…
      Yah…masing2 pasien emang beda lagaknya… Saya pernah ketemu anak kecil yang sabar banget waktu dipasang infus… πŸ™‚

    • Hmmm…sepertinya nama yang kupakai agak maskulin ya??? Triunt adalah orang kesekian yang salah memanggil diriku… 😦

  4. selamat menjalankan tugas dengan penuh kesabaran dan keriangan hati….
    semoga dimudahkan segala urusan…

    Salam Hangat Selalu,
    AbulaMedia.com

  5. diriku blm pernah ke Samarinda….kalau dengar cerita Akin Ssi sepertinya nun jauh disana….jauh bgt dr jakarta….kpn bisa ketemu ya…

    • Samarinda itu cuma berjarak 4 jam kok dari Jakarta… 2jam naik pesawat dan 2 jamnya lagi naik bis… πŸ™‚
      Mudah2an diriku bisa nglanjutin kuliah di dekat2 Jakarta… Kalo ada yang ngongkosin… πŸ™‚ )
      Kbetulan tempat kerjaku agak di pinggiran kota, dekat perbatasan dengan kabupaten lain…
      Fauzy jeossi katanya mau ke Jakarta… mudah2an ktemu Dian ssi ya…

Leave a reply to kakaakin Cancel reply