Outbond di Kebon

Kebun Raya Unmul SamarindaSelama tiga hari kemarin aku dan rekan-rekan kerjaku menjalani rangkaian kegiatan outbond (ada hubungan apa dengan James Bond ya? 🙂 ). Dua hari pertama kegiatannya indoor dan hari ketiga kegiatannya outdoor yaitu di Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS). Kalau tidak salah, terakhir kali aku masuk KRUS ini sebelumnya adalah 5 tahun yang lalu, padahal setiap berangkat/pulang kerja aku selalu lewat di depan KRUS. Kebetulan banget acaranya diadakan disini, jadi aku bisa sekalian membuat sedikit tulisan tentang tempat ini.

KRUSKRUS mempunyai fungsi utama sebagai sarana pendidikan/penelitian, rekreasi alam, dan juga sebagai hutan konservasi yang masih memiliki keanekaragaman hayati yang relatif alami baik flora maupun fauna yang ada di dalamnya. Beberapa pohon-pohon yang terancam punah juga tumbuh di hutan ini, antara lain pohon ulin(kayu besi) dan bengkirai (kalau masalah yang mau punah, bisa nanya ke Mas Alamendah deh… 🙂 ). KRUS terletaknya sebelah utara Kota Samarinda, tepatnya di Jl. Samarinda-Bontang, sekitar 15 menit dari pusat kota (insya Allah kalau nggak macet). Kendaraan roda 2 dan 4 dapat langsung masuk ke lokasi kebun raya. Soal harga tiket… lupa nanya berapa, karena kemaren saat aku masuk nggak pake bayar (udah dibayarin panitia).

Biasanya di hari libur atau di akhir pekan tempat ini ramai dipadati oleh pengunjung, karena selain merupakan hutan pendidikan, kebun raya ini juga dilengkapi fasilitas-fasilitas lain sebagai obyek wisata. Di bagian depan KRUS terdapat areal rekreasi, diantaranya beberapa kandang satwa antara lain: buaya, beruang, ular, rusa dan…apalagi ya.. *lupa meriksa kandangnya satu persatu* :mrgreen: Agak ketengah sedikit, terdapat kolam yang dilengkapi dengan sepeda air. Kolam ini juga merupakan kolam pemancingan dan biasanya dijadikan tempat lomba mancing. Merry go round alias komidi putar juga ada. Delman lengkap dengan kuda dan Pak Kusir yang siap bekerja pun didatangkan tuk meramaikan tempat ini, dll deh. Mushollanya juga ada kok… so don’t worry.

RusaKolamMushollamerry go round

Memang di KRUS enak banget kalau mau ngadain acara sepereti outbond, gathering party, farewell party dll. Tempat ngumpul juga telah disediakan disini, yaitu lamin, sejenis rumah panggung adat dayak yang bisa memuat sekitar 200-an orang. Di lamin inilah kami mengadakan acara persiapan sebelum melintasi hutan dengan jalur yang telah ditetapkan panitia dan peserta juga telah dibagi menjadi beberapa kelompok.

Suasana persiapan di laminSubhanallah… Melangkahkan kaki memasuki hutan, membuatku lebih mengagumi ciptaan Allah SWT. Aku sih dari jaman SD nggak pernah ikut Pramuka, lintas alam atau palang merah remaja, jadinya baru kali ini aku ikut kegiatan hiking, dan track-nya pun kadang menanjak kadang menurun. Hutan yang kumasuki ini adalah kawasan konservasi, yang tidak terlalu lebat vegetasinya bila dibanding hutan rimba belantara yang ada di pertengahan Kalimantan sana. Walaupun tidak terlalu lebat, tapi cukup merepotkan diriku saat melaluinya (maklum nih, cuma terbiasa melintasi hutan baju di mall dalam rangka mengejar diskon… :mrgreen: )

di hutanJalan mulai mendaki… napas udah ngos-ngosan duluan… 😦

di hutan lagi

Temen anggota kelompok yang udah duluan, mereka sambil berteriak ngasih info jika ada halangan di depan.

gameSeperti umumnya outbond, di titik-titik tertentu dari track terdapat game yang harus di selesaikan oleh masing-masing kelompok.

fireSemua kelompok kembali ke pos awal dan kelompokku tiba paling lambat, yaitu menjelang magrib. Setelah magrib, acara dilanjutkan dengan lomba masak, makan-makan dan pada akhir acara dibuatlah sebuah api unggun di halaman lamin. Semua peserta duduk mengelilingi api unggun dan tibalah masanya ekspresi, masing-masing kelompok mengungkapkan kesan-kesan selama proses outbond. Pada acara hiburan, setiap kelompok diwajibkan mengirimkan wakilnya untuk tampil membawakan sebuah puisi dan menyanyikan sebuah lagu. Sebenarnya panitia telah menugaskan kami membuat puisi tentang alam sejak sebelum start ke hutan. Namun karena rasa lelah, kelompokku belum siap dengan sebuah puisipun. Akhirnya, diriku berusaha mengarang  dan menyusun kata-kata saat kami tela berada di sekitar api unggun. 10 menit? 15 menit? Entah berapa menit kumencoret-coret diatas kertas dibantu dengan penerangan dari handycam temenku. Padahal, jangankan menulis puisi, menulis komen pada puisi yang dimuat di blog kawan-kawan saja aku merasa sulit… 🙂 . Alhamdulillah sebuah puisi dadakan telah selesai dan dengan penuh percaya diri kelompokku maju sebagai penampil pertama.

Ini nih, hasil coretanku yang ngasal alias sembarangan… 🙂

Kutak dapat berkata-kata

Kutak dapat berkata-kata

dikala deru angin membelai raga

Kutak dapat berkata-kata

dikala suara gemericik air membuai sukma

awan…

langit…

pohon…

dedaunan…

disini aku merana lara

kaki beku tak dapat melangkah

tangan merengkuh tak dapat sungguh

menantikan dirimu direlung hatiku

Kutak dapat berkata-kata

dikala engkau telah tiada

namun kuingin berkata

aku disini masih ada…

Ehm… ternyata memang sangat sulit memproduksi kata-kata… Alhamdulillah acara outbond yang kujalani kemarin lancar-lancar aja, walaupun cape dan kaki masih pegel. Bila lain kali ada acara ginian lagi… I give up aja kali’ ya… lelah jiwa raga nih… :mrgreen:

36 thoughts on “Outbond di Kebon

    • (maaf) izin mengamankan KEDUA dulu. Boleh kan?!
      KRUS ini kalau gak salah hasil kerjasama anatara Universitas Mulawarman dengan Pemkot Samarinda, ya. Setahu saya mulai beroperasi sejak awal tahun 2000-an. Sebelumnya merupakan hutan pendidikan milik Universitas Mulawarman. Jadi tertarik.

  1. HHmm…Outbond itu dalam rangka apa Mbak..?? Yang ngadain itu tempat kerja ya…

    Woww….Puisi langsung jadi, I like it….
    Namun kuingin berkata, di sini ku masih ada 😉 That;s a nice words…

    Selamat pagi dan salam semangat selalu

    • Outbond dalam rangka persiapan ISO nih.. (ISO berapa ya??). Dinkes Kota Samarinda yg ngadain tuk puskesmas2 yang ada di Samarinda.
      Diriku emang gak bakat berpuisi2 ria… 🙂
      Semangat juga ya… 🙂

  2. sudah lama banget nggak pergi ke kebun binatang uk jalan2 apalagi out bound kayak gitu, kayaknya dah nggak bakalan kuat deh, bisa2 pulang pd remuk semua badan.
    Kakaakin, hebat ya bisa bikin puisi dadakan namun tetap indah kata2nya, salut.
    salam.

    • Hehehe… kemaren aja ada yang pingsan, terus yang habis jaga malam dan yang hamil2 dibolehin gak ikut. Acaranya baru kelar di malam hari. Besoknya banyak yang gak turun kerja deh, kecapean… 🙂
      Waktu bacainnya pe-de loh bun…soalnya cahayanya ‘kan temaram, jadi teman2 gak bisa lihat ekspresi saya… :mrgreen:

    • Sehat…tapi bobot tetep gak turun… 🙂
      Ya…terus semangattt… menggalang persatuan dan kesatuan pada acara outbond…
      Setelah itu…back to normal life lagi deh… di tempat kerja masih aja seperti yang dulu… 😦

    • lumayanlah… tapi sayang, pengunjungnya masih suka buang sampah sembarangan… jadi ya.. agak2 kurang rapi gitu… 🙂

    • Hehe… masih cape nih… terbiasa melalui jalan yang rata sih… 🙂
      Cuma sayangnya saya nggak ketemu sodara saya kemaren… orang utan. Kangen banget pengen nggendong orang utan, karena dulu orang utan yang dipelihara di rumah saya udah dibalikin ke habitatnya… 🙂

  3. Wah, hak pernah pertamax. Tapi gak pa-pa deh. Hmm.. Sepertinya asyik neh. Trus puisinya walaupun ala kadarnya, sepertinya ada bakat buat puisi juga neh. Trus kembangkan..tak support deh. 😀

  4. wah..saya belum pernah kesana tuh mba…
    kalo Bukit Bengkirai tau gak ada dimana?..
    saya mau dong diajak bertualang di Kaltim…hehehehe

    oh iya mba, ada yg mengajak membentuk komunitas blogger Samarinda, rencanannya untuk di awal mau dibuat forum diskusi…

    bisa menghubungi mas herdiansyah di http://www.herdiansyah.org/

    • Boleh dong dicoba ke KRUS… Pengunjungnya rame, tapi cenderung sperti gak keurus… 😦
      Bukit Bengkirai ada di Samboja, antara Balikpapan-Samarinda. Saya juga belom pernah kesana…pengen sih… 🙂
      Wah kalau mau jalan2 di Kaltim lumayan seru lah… sebenarnya baru sedikit daerah di Kaltim yang pernah saya datangi, salah satunya daerah Kutai Barat…seru deh naik kapal menyusuri sungai mahakam ke Melak… 🙂

      Blogger Samarinda… baiklah, ,saya coba meluncur… thanks ya…

  5. mas ini hutannya meyatu ga dengan kampus unmul. sebab tahun 2006 aku ke unmul. ga inget dah. dah lama. apa tidak meyatu dengan kampus unmul. di jawab ya aku biar inget lagi

    • Mas Azzam, pertama-tama pilihlah salah satu nama dibawah ini untuk memanggil saya:
      1. Mbak
      2. Miss
      3. Nona
      4. Ukhti
      5. Akin
      6. Kakaakin
      :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen:
      KRUS ini sama sekali gak berada di dekat kampus Unmul, emang sih Unmul masih rada gondrong hutannya. Wah…pernah ke Unmul ya… 🙂

Leave a reply to kakaakin Cancel reply