Jaket Angkatan

Jika berbicara tentang barang kenangan, maka pikiran kita akan kembali ke masa lalu. Mengenang kembali kisah yang menyertai kemunculan barang tersebut yang kini telah menjadi sejarah. Tak terkecuali diriku, berbagai emosi memenuhi dada tatkala menapaki lembar demi lembar kisah barang kenangan tersebut.

Memoriku kembali ke masa perkuliahanku dulu…

Kuliah sedang kosong, padahal mestinya semester IV Akademi Keperawatan itu penuh dengan teori sebelum masuk masa praktik di rumah sakit. Dosen yang seyogyanya mengisi kelas siang itu berhalangan hadir. Aku dan teman-teman tidak serta-merta pulang, karena masih ada lagi dosen lain yang akan masuk kelas. Sementara menunggu, teman-teman ada yang memilih bercengkerama di luar kelas, namun ada juga yang tetap bertahan di dalam kelas. Aku memilih berada di dalam kelas.

Kulirik sahabatku, Adhi, yang duduk di sampingku dan sedang sibuk mencoret-coret sesuatu di lembaran belakang buku catatannya. Aku sangat menyukai keluwesan jemarinya saat  menggerakkan pulpen dan menggoreskan sesuatu. Aku masih belum paham bentuk apa sebenarnya yang sedang ia gambar.

“Menggambar apa, Dhi?” Kutarik sedikit buku yang sedang dipegang Adhi. Kulihat coretannya, seperti gambar gedung.

“Desain jaket angkatan”

“Oh,” aku manggut-manggut. Aku teringat beberapa waktu lalu kelas kami berencana membuat jaket khusus untuk angkatan 96.

Adhi kembali melanjutkan goresannya. Gambar gedung itu semakin jelas dan ada tulisan di bawahnya. Aku membaca tulisan itu,”WHITE CAMPUS” bunyinya. Menurutku wajar saja nama itu digunakan, karena kampus kami memang berwarna putih.

Sesekali aku menggodai Adhi dengan menyanyikan lagu My All milik Mariah Carey, tentu saja dengan suara yang jauh dari standar bintang radio.

I’d give my all,  to have just one more night with you.
I’d risk my life, to feel your body next to mine.

“Hehe, arti lagunya norak banget ya.” Aku berhenti bernyanyi. Kami kemudian tertawa bersama.

Menunggu, tiada pernah membosankan bila berada di samping Adhi. Melihat wajahnya yang imut berkaca mata saja sudah menyenangkan. Aku memperhatikan Adhi membalik kertas dan melanjutkan membuat gambar di halaman lain. Tulisan “WHITE CAMPUS” masih digunakan, hingga beberapa desain. Adhi tetap bercanda denganku sembari tangannya  bergerak-gerak diatas kertas.

Namun beberapa pekan kemudian, sebelum sempat rencana pembuatan jaket direalisasikan, Adhi yang merupakan sahabat terbaikku, meninggal dunia. Aku, keluarga Adhi, seisi kampus dan orang-orang yang mengenalnya, semua berduka.

*****

Sepeninggal Adhi, tiada lagi pembicaraan mengenai rencana pembuatan jaket angkatan. Hingga setahun kemudian aku ditawari teman-teman, apakah ingin turut memesan jaket angkatan. Tentu saja aku mengiyakan. Bahkan dulu aku sempat bimbang, apakah pada jaket itu aku mencantumkan nama ‘Akin’ , atau nama sebenarnya. Akhirnya aku memutuskan menggunakan nama sebenarnya saja.

Yang membuatku terharu adalah, ternyata teman-temanku memutuskan untuk mengambil desain yang dulu sempat dibuat oleh Adhi. Gambar yang dulu dibuat Adhi saat duduk di sampingku, di sela canda tawa kami. Gambar gedung berwarna putih, dengan tulisan “WHITE CAMPUS” di bawahnya. Ah, ternyata ada temanku yang juga sangat menyayangi Adhi, hingga menyimpan buku catatan almarhum.

Inilah jaketku yang telah 12 tahun menemaniku. Sebuah jaket tebal yang sangat bermanfaat saat aku berangkat kerja di malam hari, atau saat bersepeda motor di tengah udara dingin yang menusuk. Jaket ini konsepnya bisa dipakai pada kedua sisinya. Di salah satu sisi jaket inilah yang terpasang desain dari almarhum sahabatku, Adhi. Hangatnya… 🙂

Tampak depan…

Menilik lagu My All yang lebay, menurutku tak usahlah berkorban segalanya jika ingin bersama lagi dengan sahabat kita, meski cuma satu malam lagi saja. Tak usah juga mempertaruhkan seluruh hidup, hanya untuk dapat merasakan berada di sisi sahabat kita. KENANGAN. Kenangan bisa menjadi bentuk pengganti dari kehadiran sahabat. Kenangan bisa berupa benda, maupun sebuah ingatan yang tersimpan di kepala.

________________________

Artikel ini diikutsertakan dalam acara GIVEAWAY “11 tahun Bersamamu” oleh Tarry KittyHolic.

47 thoughts on “Jaket Angkatan

  1. Hmm…ceritanya mengharukan,,seandainya Mas Adhi masih ada didunia ini pasti dia bangga dengan hasil karyanya,,,

    Kayaknya tulisan ini akan menang,,,

  2. Di salah satu sisi jaket inilah yang terpasang desain dari almarhum sahabatku, Adhi. Hangatnya… !

    Ah ini kalimat yang sangat “mak nyus” sekali Kak …
    Ada kerinduan yang kental disini …
    kerinduan seorang sahabat

    salam saya Kak

  3. Jadi ingat jaket angkaanku yang tak kembali dipinjam seseorang karena kehujanan, gpp dech, walau sedih, ih ini malah curcol…

    Iya emang kenangan akan kebersamaan itu selalu indah untuk diingat ya Ka 😉

    Gudlak yaa…

  4. kalo ngomongin jaket angkatan..saya dulu pernah jualin jaket angkatan satu kampus mba…hehehehe…
    (dasar sales yah….)
    dulu juga pernah bikin tas angkatan, lain dari yang lain..soalnya kita udah bosen sama yang berbau-bau jaket atau kaos gitu..
    malah tadinya mau bikin sepatu, topi, iket pinggang, celana, kemeja angkatan (jiahahahahhaha…)

  5. Tanpa mengurangi rasa bela sungkawa atas kesedihan yang tak bisa kita cegah diatas.. Semoga segala amal Mas Adhi diterima disisiNya.. Amin…

    Sebuah design yang terealisasikan… Bangga memiliki jaket kebesaran dan menyatukan yang terceraikan..

  6. Saya juga mempunyai jaket angkatan lho , maksud saya angkatan bersenjata. Ada hijau,loreng, itam dan khaky.
    Semoga berjaya dalam kontes.bersama saya.

    Artikel ini berbahasa Indonesia. Mengapa kata penyambungnya menggunakan kalimat “Continue Reading”atau ” Read the Rest of this Entry “, sebaiknya diganti denngan kalimat ” Baca Selengkapnya” atau “Lanjutkan ”

    Bagaimana cara menggantinya, pakde ?
    Simak tulisan Cak Cholik di BlogDetik —> http://cakcholik.blogdetik.com/2011/12/29/7-langkah-mengganti-kata-more-di-blogdetik/, yang juga bisa digunakan untuk wordpress.cm

    Salam hangat dari Surabaya

  7. Jaket USU ku entah kemana.
    Jaket hijau tua yang meski warnanya tak begitu OK tapi ya namanya jaket almameter itu tetap suatu kebanggaan.
    Tapi memang tak ada jaket khusus angkatan sih…

  8. yang pasti jaket almamater yang dulu dipake sudah pasti ga muat ….hahahahahaha,….
    ceritanya mengharubiru nih….keren….semoga sukses di kontesnya yah

  9. Hiks, hiks, koq bunda jadi perih nih lehernya nahan tangis ketika tiba-tiba gak terduga berita Adhi meninggal. Postingannya bagus banget. Bunda jadi jurinya maka ini Pemenang nomor Wahid.

  10. Sedihnya ya membaca cerita diatas. Tapi itu sudah menjadi suratan takdir yang harus diterima dengan ikhlas. Dan jaket itu menjadi memori yang tak terlupakan. Aku sendiri saja tidak tahu lagi dimana jaket kuliahku dulu. Padahal keren lho desainnya :mrgreen:

  11. Kakaakin banyak ya kenangan tak terlupakan bersama Adhi sahabat Kakaakin… semoga dia bahagia disana ya… sahabat yg baik itu susah dicari, kata orang sih Kak.. hehehe..

Leave a reply to nh18 Cancel reply